Mohon tunggu...
Ib Pertiwi
Ib Pertiwi Mohon Tunggu... -

tertarik fotography dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami di Balik Aksi Terror Bom

29 September 2011   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:30 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Kebencian Agama

Jika motivasi para pelaku dan otak bom tsb adalah utk menjadikan agama yang dianutnya adalah yang paling benar, kenapa harus melakukan penyerangan dan pengeboman ke umat agama lain? Mereka kan belum melakukan serangan thd umat agama yang dianut pelaku dan otak bom? Lagi pula saya yakin hampir semua pemeluk agama yang sama dengan yang dianut pelaku dan otak bom, tidak setuju dengan cara cara kekerasan tsb. Bukannya kekerasan atau pembunuhan utk menyebarkan kebenaran agama dilarang oleh ajaran agama itu sendiri? Bukankah lebih baik menunjukkan perilaku baik dan menjalankan tuntunan yang ada dikitab suci dan contoh Rosulnya. Mengapa para pemuka atau pintar agama tidak saling mengingatkan “sebagian kecil” umatnya yang menyimpang tsb?

Dll

Masih panjang daftar ketidak mengertian saya sebagai seorang awan, melihat motivasi apa para pelaku dan otak bom tsb. Bila hal tersebut diatas tidak mungkin, berarti motivasi utama berasal dari factor luar dari negeri ini, yang memang ingin memecah belah bangsa ini. Apalagi kondisi tsb diperparah dengan rapuhnya mental para pemimpin, elite politik, pejabat, wakil rakyat, pemuka agama dan juga pengusaha yang hanya memikirkan kepentingan pribadi atau kelompoknya dengan segala cara. Hal tersebut akan memudahkan kelompok atau Negara lain mengeruk dan mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia tanpa memikirkan kerusakan dan penderitaan bangsa Indonesia hingga beberapa generasi mendatang.

Semoga bangsa ini segera sadar dan bangun …..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun