Mohon tunggu...
Cimel
Cimel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blogger pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Mengenal Keragaman Potensi Pertanian di Desa Taraman Jaya

15 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 20 Januari 2024   15:45 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi KKNT 99 Universitas Sriwijaya

Pengalihan fungsi lahan biasanya tergantung musim, melon ataupun jagung memiliki waktu panen sekitar 60 hari sedang padi membutuhkan waktu sekitar 3 bulan lamanya.

Oleh karena itu petani biasanya sembari menunggu panen padi bisa mengahasilkan uang lebih cepat dengan sembari membudidayakan melon. Namun, padi tetap jadi tanaman pokok yang berkelanjutan.

Ndaut semaian padi (dokpri)
Ndaut semaian padi (dokpri)

Berkat dukungan dan kerja sama dengan Kepala desa Bapak Fahrur dan perangkat desa Taraman Jaya, Mahasiswa KKN Tematik 99 Universitas Sriwijaya dapat mengeksplor banyak keragaman dan potensi unggulan di desa Taraman Jaya. 

Kepala desa Taraman Jaya juga menyampaikan salah satu cita-cita desa Taraman Jaya yaitu akan diciptakannya sebuah perkampungan budidaya kambing. 

Dan harapannya semoga cita-cita mulia ini dapat terealisasikan dan terus berkelanjutan, dan semoga desa Taraman Jaya akan menjadi desa yang lebih maju dan makin dikenal.

Profil Desa Taraman Jaya


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun