Lain waktu berikutnya saya pergi ke Ayutthaya dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi dengan 2 macam gerbong yaitu gerbong biasa dan gerbong yang terbuat dari kayu. Cukup nyaman juga kereta unik ini meskipun untuk perjalanan sekitar 2 jam kita hanya perlu membayar tiket sebesar 20 baht (6000 rupiah). Keadaan di dalam kereta cukup sejuk, tidak panas seperti kereta ekonomi Indonesia pada umumnya. Akhirnya saya tahu penyebabnya yaitu jendela kereta ini di buat begitu lebar sehingga angin dari luar bebas masuk ke dalam kereta.
Bangkok juga memiliki Bus Rapid Transit (BRT) yang berjalur pararel dengan jalan raya persis sama dengan busway di Jakarta. Stasiun BRT nya juga mirip sekali dengan stasiun busway yang ada di Jakarta. Jalurnya dimulai dari Sathorn ke arah selatan dengan stasiun terakhir di Ratchaphruek di sebelah barat sungai Chao Phraya. Mudah-mudahan kunjungan ke Bangkok berikutnya saya bisa mencoba naik BRT ini.
Selain beragamnya pilihan moda transportasi, yang paling membuat saya salut dan layak diacungi jempol dari moda transportasi di Bangkok adalah terintegrasinya berbagai jenis moda transportasi yang ada. Sebagai contoh saja, setelah turun dari bis kota di daerah Sathorn, di sana sudah langsung terhubung dengan dermaga (pier) dan BTS. Di sana ada Sathorn pier (dermaga untuk ekspress boat) jika kita mau ke Grand Pallace, Wat Pho, Wat Arun atau berbagai tempat di Bangkok bagian utara. Di dekat situ juga terdapat stasiun BTS Saphan Thaksin yang bisa kita pilih jika kita mau langsung shopping ke daerah Silom, Siam, Chatucak weekend market maupun ke daerah Sukhumvit (daerah pusat bisnis yang modern di Bangkok). Di daerah Silom MRT terintegrasi (interchange) dengan stasiun BTS Saladaeng, begitu juga di Sukhumvit MRT juga terintegrasi dengan Asok BTS. Di Hualamphong selain banyaknya pilihan bis kota, di sana juga sudah terintegrasi dengan stasiun MRT dan stasiun kereta api utama yang menjangkau ke seluruh bagian Thailand, bahkan ke Kualalumpur dan Singapore. Begitu nyaman dan banyaknya pilihan moda transportasi yang ada di Bangkok.
Saya juga sempat naik taksi dari Silom ke Hualamphong. Saat itu sudah larut malam sehingga hanya taksi dan tuk-tuk saja pilihannya. Warna-warna taksinya kebanyakan adalah shocking pink, hehe. Sang supir mengiyakan kalau taksi di Bangkok 70 % nya berwarna pink, :):). Tarif taksi di Bangkok juga tidak terlalu mahal sehingga kalau bepergian diatas 3 orang jatuhnya akan lebih murah. Tetapi kalau anda bepergian sendiri pilihan paling bijak adalah naik angkutan umum lainnya seperti MRT, BRT, BTS skytrain, bis kota, express boat maupun long tail boat..(Jemi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H