Pramuka adalah wadah yang luar biasa untuk membentuk karakter generasi muda. Melalui berbagai aktivitas dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, Pramuka berperan penting dalam mencetak individu yang tangguh, mandiri, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Pramuka UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyajikan berbagai program kerja yang menunjang pendidikan karakter dan pembinaan diri. Salah satu programnya adalah Pendidikan Masa Tamu atau sering disingkat dengan istilah PMT. Pendidikan Masa Tamu merupakan pendidikan tingkat dasar bagi calon anggota satuan di Gerakan Pramuka UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Untuk dinyatakan sebagai anggota aktif, peserta harus mengikuti seluruh proses rangkaian pendidikan sesuai dengan syarat dan ketentuannya.
Pendidikan Masa Tamu berlangsung sejak 27 Oktober 2024 dan diikuti oleh sebanyak 234 peserta, yaitu 81 putra dan 153 putri. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kak Imas Kurniasih, M.Ag., MT selaku perwakilan pembina Gugus Depan.
Menurut Kak Ai Asmi Siti Ahdiah PKW, selaku Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan di Pendidikan Masa Tamu 2024, jumlah pendaftar PMT 2024 lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Alur pendaftaran baru melalui 6 Unit yang ada di Gerakan Pramuka UIN Sunna Gunung Djati Bandung Bandung menjadi sorotan bagi mahasiswa UIN Bandung karena dengan alur baru ini bukan hanya dalam bidang kepramukaan yang menjadi daya tariknya, namun peminat juga dapat menyesuaikan dengan keterampilan yang dimilikinya.Â
Tentunya, branding dari setiap unit berhasil menarik perhatian sasaran sehingga semakin banyak yang berminat untuk masuk ke rumah besar Gerakan Pramuka Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Berdasarkan data yang ada, ada beberapa peminat dari luar kampus UIN Bandung yang mendaftarkan dirinya ke Gugus Depan sekaligus salah satu unit di dalamnya.
Salah satu materi keterampilan yang didapatkan oleh peserta ialah sandi Morse dan semaphore. Materi ini disajikan oleh Purna Ketua Dewan Racana Pakungwati, yaitu Kak Lulfa Lailatul Badriah S.Pd, yang dikemas secara menarik dan interaktif sehingga para peserta sangat bersemangat menerjemahkan kode-kode rahasia yang diberikan.
Dengan materi Sandi Morse dan Semaphore, peserta dilatih untuk dapat meningkatkan ketelitian, kemampuan konsentrasi, serta kerja sama tim. Sehingga dalam implementasinya, peserta memiliki kemampuan keterampilan kepramukaan, khususnya berkomunikasi dalam situasi yang memerlukan kerahasiaan dan mengembangkan keterampilan berpikir logis.
Selain itu, dalam pengembangan karakter, Kak Jaenal Arifin S.Sos selaku Purna Ketua Dewan Ambalan & Racana Sunan Gunung Djati Bandung, menyampaikan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dan memberikan penguatan serta motivasi kepada calon anggota aktif agar memiliki semangat yang tinggi dan pantang menyerah.
Dalam penyampaiannya, beliau berinteraksi secara aktif kepada peserta untuk selalu bertahan, juga menceritakan pengalamannya selama menjadi pengurus di Gugus Depan. Sebagai penutup pembicaraannya, Kak Jaenal mengutarakan harapannya tentang peserta Pendidikan Masa Tamu Tahun 2024. Ia berharap jika pada akhirnya, peserta Pendidikan Masa Tamu Tahun 2024 bisa menjadi penerus estafet kepemimpinan kakak-kakaknya di Gerakan Pramuka UIN Sunan Gunung Djati yang kompeten dan memiliki semangat daya juang yang tinggi, hingga pada akhirnya bisa berkontribusi dan mengabdikan diri di Gugus depan.
Penulis :Â Fathinah Iftah TazkiyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H