Mohon tunggu...
perrycomoo
perrycomoo Mohon Tunggu... Editor - Nikmati saja

Hidup itu Indah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kedamaian di Gaza Bergantung pada Hamas dan Otoritas Palestina

17 Desember 2018   16:41 Diperbarui: 17 Desember 2018   16:45 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Selama beberapa bulan terakhir telah terjadi aksi saling serang antara Israel dengan Hamas. Dalam 1 bulan terakhir saja lebih dari 500 roket dan mortir telah ditembakan oleh Hamas ke dalam wilayah Israel dan beberapa kali pengeboman dilakukan oleh Israel terhadap sekitar 160 target yang dicugai sebagai basis-basis/ aset strategis Hamas di Wilayah Gaza. 

Aksi saling serang ini telah memakan korban dari ke dua belah pihak, sekitar 8 orang Palestina meregang jiwa (termasuk salah satu komandan Hamas) dan 1 orang diduga Komandan Pasukan Khusus Israel.

Situasi buruk di Gaza ini diperparah oleh keadaan perekonomian yang sedang mengalami krisis di Gaza dimana salah satu penyebabnya adalah karena adanya sanksi yang dikenakan oleh otoritas Palestina dalam bentuk pemotongan anggaran  untuk gaji pegawai Otoritas Palestina dan putusnya bantuan pasokan solar/diesel. 

Sementara itu pihak Hamas sangat menentang sanksi tersebut dan meminta Otoritas Palestina dicabut serta memberikan akses tidak terbatas melalui laut.

Hal ini menjadi salah satu alasan Israel menyetujui adanya gencatan senjata dengan Hamas agar pengiriman bantuan keuangan dari Qatar untuk membayar gaji dan bantuan minyak solar/diesel untuk pasokan listrik dapat dilakuan.

 Dengan demikian akan cepat memulihkan situasi kemanusiaan di sana. Namun dilain pihak, walaupun sudah terjadi gencatan senjata, Hamas tetap mendukung aksi-aksi demonstrasi dengan kekerasan dan penggunaan balon pembakar disepanjang perbatasan.

Jalan menuju penyelesaian permusuhan antara Palestina dan Israel di Gaza, nampaknya masih membutuhkan proses yang rumit.  Di satu sisi, pihak Israel nampaknya bersedia mengakhiri kekerasan dengan Palestina, namun disisi lain ternyata di internal Palestina sendiri (Otoritas Palestina dan Hamas) belum terjadi kesepakatan dan tercapai rekonsiliasi diantara kedua kelompok berpengaruh tersebut.  

Nampaknya, situasi kondusif dan damai di Gaza secara berkelanjutan sangat bergantung bagaimana v Otoritas Palestina di Gaza yang mempunyai kepentingan berbeda dalam hal bagaimana mengontrol dan mengelola Gaza. 

Selain itu, Pembiaran dan dukungan Hamas terhadap kekerasan disepanjang perbatasan dan sanksi oleh Otoritas Palestina akan memperburuk situasi ekonomi dan merusak upaya untuk penyelesaian permusuhan secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun