Mohon tunggu...
Aditya Permana Agung
Aditya Permana Agung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana/ NIM: 43122010009/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Prodi Manajemen/Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Memiliki kepribadian yang perfeksionis dalam pekerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Jawa Kuna Hubungan Dialektis Jagat Gumelar, Jagat Gumulung, dengan Sadulur Papat Lima Pancer

6 April 2023   22:01 Diperbarui: 7 April 2023   00:53 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancer, Tumenggung, Wedana, Wirasaba, dan Waranggana adalah gelar yang digunakan pada masa kerajaan Jawa. Pancer adalah gelar yang diberikan kepada pejabat yang bertugas sebagai kepala desa atau kepala dusun. Tumenggung adalah gelar yang diberikan kepada pejabat yang bertugas sebagai kepala keamanan. Wedana adalah gelar yang diberikan kepada pejabat yang bertugas sebagai kepala wilayah. Wirasaba adalah gelar yang diberikan kepada pejabat yang bertugas sebagai kepala militer. Waranggana adalah gelar yang diberikan kepada pejabat yang bertugas sebagai kepala keuangan.

Setiap kelompok memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Misalnya, kelompok Pancer bertanggung jawab atas keamanan dan pertahanan masyarakat, sedangkan kelompok Wirasaba bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat.

Dalam konsep Sadulur Papat Lima Pancer, pentingnya hubungan sosial dan kebersamaan dianggap sebagai salah satu kunci utama dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Oleh karena itu, etika Jawa Kuna dan konsep Sadulur Papat Lima Pancer saling melengkapi dan saling mendukung dalam menciptakan kehidupan yang seimbang dan harmonis.

Dalam menjalankan etika Jawa Kuna dan konsep Sadulur Papat Lima Pancer, diperlukan kesadaran dan kepekaan manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Manusia perlu memahami bahwa kehidupan yang harmonis tidak hanya ditentukan oleh tindakan individu, namun juga dipengaruhi oleh tindakan kolektif dari seluruh masyarakat.

Dalam konteks yang lebih luas, Etika Jawa Kuna dan konsep Sadulur Papat Lima Pancer mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan manusia. Dalam era modern yang serba cepat dan serba kompleks, nilai-nilai ini tetap relevan dan penting untuk dipegang dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber:

Apollo. (2022). Modul 08 Kajian Filsafat Mental Jawa Kuna. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Wijaya, K. (2016). Sedulur Papat Limo Pancer -- Siapakah Kakang Kawah Adi Ari Ari. URL: https://kibaguswijaya.com/sedulur-papat-limo-pancer.html

https://www.youtube.com/watch?v=v1vgBhQKOvw&ab_channel=SuryaKKS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun