Mohon tunggu...
Pernah Duda
Pernah Duda Mohon Tunggu... Musisi - Penghibur

Ngomongin Budaya Populer. Yang santai-santai aja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Naik Drastis! Beda Harga Boneka Labubu Sebelum dan Sesudah Dipakai Lisa Blackpink

18 September 2024   13:47 Diperbarui: 20 November 2024   16:14 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boneka Labubu mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan kolektor dan penggemar K-pop. Sebagai sebuah figur karakter yang awalnya diciptakan oleh seniman beraliran pop-art dari Jepang, Kasing Lung, Labubu telah menarik perhatian banyak orang di dunia koleksi mainan. Namun, popularitas boneka ini melonjak drastis setelah salah satu anggota BLACKPINK, Lisa, terlihat memilikinya. Tidak hanya viral di kalangan penggemar K-pop, boneka ini juga mengalami peningkatan harga yang signifikan. Apa yang menyebabkan perubahan harga yang begitu drastis? Dan bagaimana pengaruh Lisa BLACKPINK dalam membuat boneka ini jadi incaran kolektor?

Sebelum membahas soal harga yang melonjak, mari kita kenali lebih dulu boneka Labubu. Diciptakan oleh Kasing Lung, seorang ilustrator dan perancang mainan asal Hong Kong, Labubu merupakan karakter monster kecil dengan senyum lebar dan ekspresi yang selalu berubah-ubah. Kasing Lung dikenal akan karyanya yang menggabungkan unsur keimutan sekaligus aneh, menjadikan karakter Labubu unik dan penuh kepribadian. Awalnya, Labubu hanyalah salah satu dari sekian banyak karakter yang dirilis sebagai bagian dari seri vinyl toys, namun berkat desainnya yang lucu dan sedikit nyentrik, Labubu cepat menarik perhatian kolektor mainan.

Boneka ini pada awalnya diperuntukkan bagi pasar yang terbatas dan tidak diproduksi massal dalam jumlah besar. Harganya, meskipun relatif terjangkau bagi kolektor, tetap berada di level premium mengingat statusnya sebagai edisi terbatas. Banyak penggemar yang rela antre berjam-jam untuk mendapatkan versi khusus dari boneka ini. Namun, situasi berubah drastis setelah boneka ini menjadi sorotan publik.

Popularitas Labubu benar-benar melambung setelah Lisa BLACKPINK, salah satu ikon K-pop paling terkenal di dunia, terlihat memiliki boneka tersebut. Penampakan Labubu di tangan Lisa memicu gelombang minat baru terhadap boneka ini, terutama di kalangan penggemar BLACKPINK yang setia dan selalu ingin memiliki barang-barang yang dikenakan atau digunakan idolanya. Dalam waktu singkat, boneka Labubu berubah dari sekadar koleksi mainan niche menjadi barang wajib bagi penggemar yang mengidolakan Lisa.

Fenomena ini bukan pertama kali terjadi di industri hiburan. Sebagai seorang idol, Lisa memiliki pengaruh luar biasa terhadap tren dan budaya pop global. Produk-produk yang digunakan Lisa sering kali menjadi tren viral di media sosial, dan boneka Labubu tidak terkecuali. Andrea Wiwandhana, founder CLAV Digital, mengatakan, "Influencer atau selebriti seperti Lisa memiliki kemampuan untuk menciptakan tren baru hanya dengan menggunakan atau memamerkan produk tertentu. Dalam hitungan jam, bahkan detik, sebuah produk bisa berubah status dari biasa saja menjadi barang yang dicari-cari semua orang."

Hal yang sama terjadi pada boneka Labubu, di mana harga dan permintaan melonjak drastis setelah penampakan tersebut. Namun, yang membuat kasus ini menarik adalah perubahan signifikan pada harga boneka tersebut, yang terlihat melonjak begitu drastis dalam waktu singkat.

Sebelum Lisa BLACKPINK mulai mengoleksi dan memamerkan boneka Labubu, harga dari boneka ini berada di kisaran yang relatif stabil. Sebagai bagian dari kategori mainan koleksi, Labubu awalnya dijual dengan harga mulai dari sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta, tergantung pada edisi dan kelangkaannya. Seri khusus yang dirilis dalam jumlah terbatas biasanya memiliki harga yang lebih tinggi, terutama jika edisinya dihentikan atau sulit didapat.

Seperti yang dilaporkan oleh InsertLive, sebelum viral dipakai oleh Lisa, Labubu adalah barang yang banyak dicari oleh para penggemar vinyl toys dan figur seni, tetapi pasarnya terbatas. Keterbatasan stok dan sistem preorder membuatnya cukup eksklusif. Kolektor sering kali mengandalkan jaringan pribadi atau menggunakan jasa titipan (jastip) untuk mendapatkan Labubu, terutama untuk edisi-edisi spesial yang diproduksi dalam jumlah sangat terbatas.

Setelah Lisa BLACKPINK terlihat dengan boneka Labubu, harga boneka ini mengalami kenaikan drastis. Dilaporkan oleh Tribunnews, harga boneka Labubu yang sebelumnya berkisar di angka Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta, melonjak hingga Rp 7 juta sampai Rp 9 juta hanya dalam hitungan hari setelah viral. Permintaan yang tiba-tiba melonjak, terutama dari penggemar BLACKPINK, menyebabkan stok boneka ini semakin sulit didapat. Hal ini diperparah dengan adanya praktik spekulasi di kalangan reseller yang berusaha memanfaatkan tren untuk mendapatkan keuntungan cepat.

Para penggemar BLACKPINK rela membayar lebih mahal untuk mendapatkan Labubu karena menganggap boneka ini sebagai barang yang memiliki nilai emosional lebih setelah dipakai Lisa. Banyak dari mereka yang bahkan tidak peduli dengan harga yang melonjak karena keinginan untuk memiliki barang yang terkait dengan idolanya lebih kuat dibandingkan faktor harga.

Di berbagai platform jual beli online, Labubu kini dijual dengan harga yang beragam, tergantung pada seri dan kondisinya. Untuk seri tertentu yang jarang beredar, beberapa penjual bahkan berani menawarkan harga di atas Rp 10 juta. Hal ini menegaskan bagaimana sebuah tren yang dipicu oleh selebriti bisa membuat harga barang melonjak drastis hanya dalam waktu singkat.

Fenomena kenaikan harga ini tidak terlepas dari beberapa faktor. Pertama, pengaruh besar Lisa sebagai ikon K-pop global yang memiliki basis penggemar yang sangat loyal. Penggemar yang melihat idolanya menggunakan barang tertentu akan cenderung mengikuti tren tersebut, menciptakan lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Dalam kasus Labubu, stok yang terbatas tidak bisa memenuhi lonjakan permintaan tersebut, yang menyebabkan harga melonjak di pasaran.

Kedua, sifat eksklusif dari produk tersebut juga turut berperan. Labubu diproduksi dalam jumlah terbatas dan dirilis dalam edisi tertentu, sehingga semakin sulit didapat, semakin tinggi pula nilainya di mata kolektor. Ketika ada satu produk yang menjadi viral, permintaan biasanya jauh melebihi pasokan, yang pada akhirnya mendorong harga ke level yang jauh lebih tinggi dari harga asli.

Ketiga, adanya spekulasi di kalangan reseller turut memperparah situasi. Reseller yang melihat peluang akan membeli dalam jumlah besar dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi. Hal ini juga terjadi pada Labubu, di mana reseller berusaha mengambil keuntungan dari tren yang sedang naik daun ini.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah lonjakan harga ini akan bertahan lama atau hanya fenomena sementara. Seperti tren pada umumnya, harga barang-barang yang viral karena selebriti biasanya akan stabil kembali setelah beberapa waktu, terutama ketika permintaan mulai turun. Namun, dalam kasus Labubu, sifat koleksi yang eksklusif dan keterbatasan produksi mungkin akan membuat harga tetap tinggi, terutama untuk edisi-edisi yang lebih langka.

Seperti yang terjadi pada banyak barang koleksi lainnya, nilai Labubu di mata kolektor akan ditentukan oleh kelangkaan dan statusnya sebagai barang edisi terbatas. Selama permintaan dari penggemar dan kolektor tetap tinggi, harga boneka ini kemungkinan tidak akan turun dalam waktu dekat.

Fenomena kenaikan harga boneka Labubu setelah dipakai oleh Lisa BLACKPINK menjadi contoh nyata bagaimana selebriti dapat mempengaruhi tren dan pasar. Dalam hitungan hari, harga Labubu yang sebelumnya stabil melonjak drastis akibat permintaan yang tiba-tiba meningkat. Dengan pengaruh besar Lisa sebagai ikon K-pop global, Labubu berubah dari sekadar mainan koleksi menjadi barang mewah yang diburu banyak orang.

Namun, seperti halnya tren lainnya, lonjakan harga ini mungkin tidak akan bertahan lama. Meski begitu, bagi para kolektor, memiliki Labubu sekarang berarti memiliki lebih dari sekadar mainan; ini adalah bagian dari sejarah pop culture yang diwarnai oleh pengaruh besar K-pop dan kekuatan selebriti seperti Lisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun