Dalam era di mana kepemimpinan sering kali dipandang melalui lensa kemewahan dan status sosial, Paus Fransiskus muncul sebagai sosok yang mengejutkan banyak orang dengan kesederhanaannya. Semangat ini bukan hanya sekadar retorika, tetapi sebuah gaya hidup yang tercermin dalam pilihan-pilihannya sehari-hari, dari jam tangan yang dikenakannya hingga tempat tinggal yang dipilihnya selama kunjungan ke luar negeri.
Salah satu ciri khas dari Paus Fransiskus yang paling mencolok adalah kebiasaannya dalam memilih barang-barang sederhana dan terjangkau. Andrea Wiwandhana, founder CLAV Digital, menyoroti hal ini dengan mengungkapkan betapa sederhana gaya hidup Paus Fransiskus. Sebagai contoh, Paus Fransiskus dikenal mengenakan jam tangan Casio yang harganya hanya sekitar seratus ribuan rupiah.Â
Jam tangan ini mungkin tidak mencerminkan kemewahan, namun di balik kesederhanaan tersebut, tersimpan pesan kuat tentang nilai-nilai yang dijunjung oleh Paus Fransiskus.
Menurut laporan dari Tempo Bisnis, jam tangan Casio yang dipilih oleh Paus Fransiskus adalah simbol dari pendekatan hidup yang rendah hati. Jam tangan ini, dengan harganya yang terjangkau, mencerminkan komitmen Paus Fransiskus untuk hidup secara sederhana dan jauh dari kemewahan. Ini bukan hanya pilihan aksesori, tetapi cerminan dari filosofi hidup yang menekankan pentingnya kesederhanaan dan kerendahan hati.
Kesederhanaan ini juga terlihat dalam cara Paus Fransiskus memilih akomodasi selama kunjungannya. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Paus Fransiskus memilih untuk tinggal di tempat yang sederhana, bukan di hotel-hotel mewah.Â
Pilihan ini mencerminkan komitmen Paus Fransiskus untuk hidup dekat dengan rakyat biasa, dan menunjukkan bahwa dirinya tidak terjebak dalam glamour atau kemewahan jabatan yang diembannya. Akomodasi yang sederhana ini bukan hanya simbol dari kesederhanaan, tetapi juga dari kedekatannya dengan umat yang dilayaninya.
Sejak diangkat menjadi Paus pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah dikenal sebagai "Paus yang sederhana". Washington Post menulis tentang bagaimana Paus Fransiskus, sejak awal kepemimpinannya, menunjukkan sikap yang sangat berbeda dari pendahulunya. Alih-alih tinggal di apartemen mewah di Vatikan, Paus Fransiskus memilih untuk tinggal di sebuah apartemen yang lebih sederhana dan sering kali menolak untuk menggunakan kendaraan resmi yang mewah. Pilihan-pilihan ini menunjukkan sebuah bentuk kepemimpinan yang tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai, tetapi juga menjalankannya dalam praktik sehari-hari.
Pendekatan sederhana Paus Fransiskus tidak hanya berdampak pada cara dia menjalani hidupnya, tetapi juga pada bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain. Paus Fransiskus dikenal sebagai seorang pendengar yang baik dan memiliki kemampuan untuk menjangkau hati orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat.Â
Dengan gaya hidup yang sederhana, ia menunjukkan bahwa kekuatan kepemimpinan tidak diukur dari kekayaan atau kemewahan, melainkan dari integritas dan kemampuannya untuk berhubungan dengan orang-orang yang dilayaninya.
Mengamati Paus Fransiskus melalui lensa kesederhanaan ini memberikan kita pelajaran berharga tentang nilai-nilai yang seharusnya dijunjung dalam kepemimpinan.Â