Ketika Hiro tiba di desa, dia disambut dengan harapan dan kegembiraan oleh penduduk desa.Â
Mereka melihat dalam matanya api semangat yang membara, dan mereka tahu bahwa Hiro adalah harapan mereka untuk mendapatkan kembali kebebasan.Â
Hiro pun memimpin para penduduk desa dalam pelatihan militer dan strategi pertempuran.Â
Dia mengajarkan mereka bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan bagaimana bekerja sama sebagai satu tim.
Ketika tibanya saatnya untuk berhadapan dengan Kuro dan pasukannya, Hiro melangkah maju sebagai penantang tunggal.Â
Dia berdiri di atas bukit, menghadap pangkalan musuh dengan senyuman percaya diri. Pertempuran yang epik pun dimulai, dengan keahlian pedang Hiro yang luar biasa mampu melumpuhkan musuh-musuhnya satu per satu.
Meskipun jumlah pasukan Kuro lebih banyak, keberanian dan ketekunan Hiro tidak tergoyahkan.Â
Dia terus maju, mengimbangi setiap serangan musuh dengan gerakan yang lincah dan presisi yang mematikan.Â
Para penduduk desa yang melihatnya bertempur dengan penuh semangat dan bergabung dengannya, memberikan dorongan moral dan semangat perjuangan yang tak tergoyahkan.
Akhirnya, setelah pertempuran yang berkecamuk berlangsung selama berjam-jam, Hiro berhasil mengalahkan Kuro dalam satu pertarungan satu lawan satu yang menentukan.Â
Kemenangan itu membebaskan desa dari kekuasaan tirani dan mengembalikan kedamaian dan kebebasan bagi penduduknya.