Mohon tunggu...
Desi Puspitasarimu
Desi Puspitasarimu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Gadis simple pecinta Manchester United :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Si Setan

5 November 2011   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si Setan namanya,

“Ambil anak panah, hujamkan ke dalam jantungku,

Jantungku api,

ku tak bisa mati,

tapi ingin mati”

Suatu hari, si Setan terbaring lemah

Anak panah menancap dada

Dia ingin mati, tapi..

Dia tak bisa mati,

Dia Setan

Bukan darah yang keluar, tapi api.

Yah, api.. dia kan Setan.

Hujan turun,

Si Setan tetap berapi, api biru, merah, hitam

Setan tak juga hangus walau dia berapi

Karena dia Setan

Sekarat,

Si Setan mengerang,

“Tuhan! Cabut nyawaku sekarang”

“Belum waktunya kau mati” kata Tuhan

Setan tak ingin api,

Tapi api tetap api

Setan tetap Setan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun