Mohon tunggu...
zillatul millah
zillatul millah Mohon Tunggu... -

Aku Menunggumu Karena Allah Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian. Mengapa Aku berkata seperti ini? karena Aku tahu diriku terlalu banyak kekurangan...dan karenanya Aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku yang tegas dan lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan izinNya.... Aku tahu...terlalu banyak yang harus Aku perbaiki...karenanya Aku menunggumu untuk membimbingku dengan tulusmu...untuk lebih mengajariku dengan sabar hingga kenikmatan imanku kepadaNya semakin dalam dengan izinNya.di setiap harinya untuk selama-lamanya. Amin...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

4 Hal yang Harus Dijaga dan Dihindari

16 April 2013   13:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:07 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah membuat khilfah  secara bergantian, berpasang-pasangan saling silih berganti. Ada siang dan malam yang kesemuanya itu Allah ciptakan tentunya ada maksud dan tujuannya supaya manusia menggunakan waktu  hidupnya untuk berdzikir dan mengambil pelajaran. Waktu  hendaknya kita gunakan untuk menyadari sepenuhnya bahwa silih bergantinya siang dan  malam  ini adalah karunia Allah yang harus disyukuri. Karunia Allah itu sangat banyak sekali termasuk diberi hidayah. Hidayah  adalah rahasia Allah yang tidak terduga-duga kapan datangnya.

Kehidupan di dunia ini sungguh sangatlah indah, Allah menciptakan semuanya seindah mungkin, serasi, saling berpasang-pasangan. Ada laki-laki dan ada perempuan, ada nikmat dan ada pula musibah. Begitupula dengan 4 hal dibawah ini yang harus senantiasa dijaga dan dihindari, yang keempat hal ini akan rusak oleh 4 hal.

Rasulullah Muhammad Saw. Pernah berkata bahwa ada 4 mutiara (jawahir) pada anak adam yang diberikan oleh Allah sebagai bekal hidupnya yakni:

Pertama: Akal, merupakan bekal utama yang ada pada manusia yang diberikan Allah yang fungsinya agar manusia dapat membedakan mana yang benar dan salah. Akal inilah yang membedakan antara manusia dan binatang. Manusia diberikan kelebihan akal dan akal itulah yang menyebabkan manusia disebut makhluk paling sempurna diantara makhluk ciptaan Allah lainnya. Didalam Al’Qur’an surah At-Tiin ayat 4 dijelaskan:

Yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Manusia akan mulia jika mampu menggunakan akalnya dengan baik. Makanan akal adalah ilmu pengetahuan. Ilmu diperoleh melalui sebuah proses yang dinamakan belajar. Hidup ini adalah proses belajar, carilah banyak pengajaran di dunia ini. Ilmu ada dua, yakni yang tersurat dan tersirat. Ilmu yang tersurat diperoleh melalui pendidikan formal yakni lembaga pendidikan (sekolah, madrasah, kampus, TPQ, Pondok Pesantren, majlis ta’lim, dll),  sedangkan ilmu yang tersirat adalah pelajaran yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Akal ibarat pisau, yang semakin terus digunakan untuk belajar, menambah ilmu pengetahuan,  memikirkan kekuasaan Allah maka akan semakin tajam.

Perintah “ Iqro’ “ yang artinya “bacalah” dalam Al’qur’an surat Al-‘Alaq ayat 1 adalah tak lain sebagai motivasi kita untuk selalu terus belajar, menambah ilmu pengetahuan, membaca ilmu pengetahuan umum, agama dan membaca apa yang terjadi dikehidupan ini, serta selalu mengambil hikmah didalamnya.

Kedua: Agama

Agama isinya adalah syariat. Dalam syariat terdapat perintah kewajiban untuk melaksanakan ibadah sholat. Karena pentingnya sholat ini, sehingga Allah langsung menyampaikan perintah ini kepada Nabi Muhammad Saw. Orang yang meninggalkan sholat maka diakhirat nanti seluruh amalnya akan ditolak oleh Allah, karena sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab. Maka manusia harus seimbang dalam hidupnya, baik “habluminallah dan habluminanasnya”.

Ketiga: Rasa Malu: siapa yang menjaga rasa malu maka akan dijaga kemuyaannya oleh Allah. Rasa malu disini adalah malu untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Menjaga aurat adalah bagian dari menjaga rasa malu untuk menjaga kemulyaan diri.

Keempat: Amal Sholih

Allah Swt. menciptakan tubuh manusia dengan diberikan kekuatan sehingga dapat bergerak, tak lain adalah untuk beribadah kepada Allah. Manusia diberikan alat indera untuk dapat menjalankan hidupnya. Kemampuan alat indera paling baik adalah af’idah ( daya pikir dan daya qolbu). Prof. Quraisy Shihab dalam tafsir Al-Misbah mengatakan bahwa “mengapa Allah menyebut dengan kata ‘af’idah’? karena kemampuan daya pikir dan daya qolbu/insting/naluri adalah kemampuan yang paling besar. Berbeda dengan sam’un (kemampuan mendengarkan), abshor (kemampuan melihat).

Seorang bayi yang baru lahir bahkan masih dalam kandungan diberikan kemampuan pertama kali adalah kemampuan mendengar (sam’un), kemampuan melihatnya (abshor) masih belum sempurna. Namun kemampuan yang paling besar saat itu adalah kemampuan daya rasanya (nalurinya) yang dapat peka merasakan lingkungan sekitar, bisikan dari Allah saat dalam kandungan ibu serta belaian kasih sayang ibunya.

Untuk itu kemampuan yang diberikan Allah harus dijaga, digunakan untuk bekerja dan beribadah agar tidak mudah terserang penyakit. Karena dinamakan orang hidup jika ia bergerak. “Life is action”.

Ada 4 hal yang merusak 4 hal diatas, yaitu:

Pertama: Emosi, merupakan sikap amarah yang muncul dalam diri yang ditandai dengan sikap tidak sabar. Emosi muncul karena bujuk rayu setan. Emosi ini dapat merusak kesehatan akal.

Kedua: Hasud, yakni perilaku tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat Allah. Hasud ini dapat merusak agama. Cara untuk meredam emosi adalah dengan mengambil air wudhu atau membaca istighfar.

Ketiga: Cinta Dunia, sikap inidapat merusak rasa malu. Manusia boleh kaya, asalkan tidak berlebihan. Jadilah orang kaya yang dermawan. Sederhana, berkecukupan, cukup dibuat beribadah kepada Allah. Kaya digunakan untuk beribadah di jalan Allah. Karena “ Kefakiran itu lebih mendekati pada kekufuran”.

Keempat: Ghibah (menggunjing orang lain), hal ini dapat merusak amal sholih. Manusia tidak ada yang sempurna, untuk itu kita selalu diwajibkan untuk selalu memperbaiki diri. Jikalau hidup disibukkan dengan urusan mencari kekurangan dan kejelekan orang lain, kapan kita mengurus untuk memperbaiki diri sendiri.

Wallahu A’lam Bisshowaf. Semoga Bermanfaat.       

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun