Mohon tunggu...
Hera Permata Sari
Hera Permata Sari Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tenaga Kesehatan/Asisten Apoteker

Diam tak bergerak ada pelangi🌈

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Jiwa yang Hilang

4 Desember 2022   19:41 Diperbarui: 4 Desember 2022   19:54 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemana kaki harus berpijak

Sedangkan Kesedihan nampak disetiap arah

Kemana mata harus berlari tanpa air mata ?

 Kenyataan sukar mengalihkan pandangan

Awan menaungi langkah kecilku yang kaku

Menyusuri jalan, menatap langit terhijab pilu

Merasa asing dan tak ter arah

Ibu, nasehatmu yang tak pernah ku lupa

Hanya riuh do'a pada sang kuasa

Wahai pagi aku bertanya kapan datang ?

Wahai siang aku menunggu jawaban ?

Wahai petang hari ku lelah ditelan waktu

Hingga senja datang.

Ibu, lihatlah puterimu begini...

Mengamati sudut negeri, tapi tak ku temui

Merangkak di lorong waktu, tinggalkan sendu

Palingkan badan kehilangan jejakmu

 Angin malam merangkul diriku erat

Menembus sampai ke tulang rusuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun