Kemana kaki harus berpijak
Sedangkan Kesedihan nampak disetiap arah
Kemana mata harus berlari tanpa air mata ?
 Kenyataan sukar mengalihkan pandangan
Awan menaungi langkah kecilku yang kaku
Menyusuri jalan, menatap langit terhijab pilu
Merasa asing dan tak ter arah
Ibu, nasehatmu yang tak pernah ku lupa
Hanya riuh do'a pada sang kuasa
Wahai pagi aku bertanya kapan datang ?
Wahai siang aku menunggu jawaban ?
Wahai petang hari ku lelah ditelan waktu
Hingga senja datang.
Ibu, lihatlah puterimu begini...
Mengamati sudut negeri, tapi tak ku temui
Merangkak di lorong waktu, tinggalkan sendu
Palingkan badan kehilangan jejakmu
 Angin malam merangkul diriku erat
Menembus sampai ke tulang rusuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H