Presiden Joko Widodo silaturahim dengan ulama asal Provinsi Jawa Barat, di Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018).
Selain meminta masukan dari ulama mengenai sejumlah program pemerintah, ada pula pembicaraan mengenai wacana Jokowi kembali maju pada Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Rais Syuriah NU Kota Depok Zainuddin Maksum Ali dalam acara silaturahim antara Presiden dengan 95 ulama Jawa Barat.
"Ulama sampaikan, kalau Bapak Jokowi mencalonkan diri, kami siap dengan pesantren dan santri kami mendukung," kata Zainuddin di Kompleks Istana Bogor, Selasa.
Dukungan tersebut diberikan lantaran selama pemerintahan Presiden Jokowi, telah membuat hari Santri Nasional dan membuat program berdayakan ekonomi pesantren, sehingga hal tersebut tindakan nyata yang baik untuk para santri.
Selain itu, Presiden juga berpesan agar para ulama ikut serta menciptakan kesejukan di wilayahnya masing-masing, mengingat akan dilaksanakannya Pilkada maupun pemilihan presiden.
"Tahun politik, umat di bawah perlu bimbingan agar tak menyikapi secara salah Pilkada, ulama mengademkan ini, pilihan boleh beda tapi memelihara kedamaian, begitu juga Pilpres, ulama ikut mendinginkan suasana politik," tutur Zainuddin.
Dirinya bersama ulama yang lain pun menyanggupi pesan Presiden tersebut, bahkan dirinya berkenyakinan prediksi Indonesia bubar pada 2030 tidak akan terjadi jika terjadi sinergi yang baik antara ulama dengan pemerintah.
"Ada yang prediksi Indonesia bubar 2030, selama ada ulama mustahil Indonesia bubar, bahkan sampai 2100, selama ulama umara bersinergi, Indonesia tidak bubar," tuturnya.
Zainuddin menjelaskan, dalam pertemuan dengan Presiden juga membahas program pemerintah dan mengharapkan saran dari para ulama, agar roda pemerintah berjalan dengan sempurna.
"NKRI salah satunya didirikan ulama, beliau berharap memelihara NKRI, ulama harus terlibat dalam pemerintahan, beliau juga minta maaf apabila programnya, visi misinya selama ini mungkin ada kurang berkenan dengan ulama," paparnya