Mohon tunggu...
Permani Sudrajat
Permani Sudrajat Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

JK, Tuduhan Setnov Tidak Berdasar

29 Maret 2018   17:56 Diperbarui: 29 Maret 2018   18:09 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Internet dengan Pengeditan

Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai keterangan Setya Novanto terdakwa kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menyebut dua nama menteri dalam Pemerintahan Jokowi itu tidak benar.

JK beralasan keterangan mantan ketua umum Partai Golkar itu telah dibantah oleh saksi Made Oka Masagung, yang juga kerabat dekat dekat Setnov itu.

Setya Novanto, menyebutkan adanya aliran uang proyek e-KTP kepada dua politisi PDI Perjuangan yang kini menjabat menteri, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Jadi soal uang-uang (aliran e-KTP), itu tidak benar," ucap JK di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Made Oka mengaku tidak pernah memberikan uang masing-masing 500 US Dollar kepada dua menteri Pemerintahan Jokowi yakni Puan Maharani dan Pramono Anung.

"Kan sudah dibantah oleh Made Oka. Sedangkan Novanto mengatakan yang mengatur itu Oka, Oka membantah," kata JK.

Sebelumnya, di persidangan tindak pidana korupsi pada Kamis (22/3) lalu, Setya Novanto dengan suara sesenggukan menyebutkan dua nama elit PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung sebagai penerima dana e KTP.

"Waktu itu ada pertemuan di rumah saya yang dihadiri Oka dan Irvanto. (Uang) diberikan ke Puan 500 ribu dolar Amerika dan Pramono Anung 500 ribu dolar Amerika" kata Novanto.

Pernyataan terdakwa kasus korupsi eKTP, Setya Novanto kepada dua elite PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung sudah diungkapkan sejak persidangan pekan lalu.

Setya Novanto sempat bertanya pada saksi Made Oka Masagung, apakah mengingat proses serah terima uang di kediaman Novanto untuk diserahkan kepada dua anggota DPR.

"Pak Made Oka dan Andi pernah ke rumah saya akan menyerahkan uang kepada anggota dewan yakni dua orang yang sangat penting, apakah masih ingat, Pak?" tanya Setnov. "Engga ingat, saya tidak pernah kasih. Tidak ada," jawab Made Oka.

Di hari yang sama keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo juga membantah pernyataan pamannya yang menyebut pemberian sejumlah uang kepada sejumlah anggota DPR.

Irvanto mengaku hanya ingat bahwa Andi Narogong pernah menjanjikan paket pekerjaan terkait e-KTP yang menurutnya tak pernah terealisasi.

"Yang saya ingat, saya tidak mendapatkan pekerjaannya. Kalau yang dibilang Andi meminta saya serahkan uang ke anggota dewan juga tidak pernah ada," kata Irvanto.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga membantah pernyataan Setya Novanto. Ia mengatakan, tudingan Novanto sama sekali tidak benar.

Puan mengakui bahwa ia mengenal Made Oka yang merupakan teman keluarga Bung Karno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun