Selama masa pandemi, dunia mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut membawa dampak pada berbagai sektor. Salah satu yang sangat dirasa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ialah pariwisata. Kondisi pandemi membawa sektor pariwisata menjadi kritis hingga mendorongnya untuk bertransformasi menghadapi perubahan.
Untuk itu diperlukan inovasi dari berbagai pihak sebagai modal awal. Indonesia sejatinya memiliki potensi yang sangat banyak untuk pengembangan pariwisata itu sendiri. Banyaknya laporan penurunan tingkat pengunjung diberbagai wisata di Indonesia tidak menjadi hambatan yang berarti. Meskipun tidak ada kunjungan maupun sedikit pengunjung, tempat wisata di Indonesia terlihat mampak cukup terawat. Hal ini menjadi focus utama sebagai penunjang kebangkitan pariwisata Indonesia
Tren teknologi informasi yang pesat menjadi salah satu upaya pengembangan pariwisata Indonesia pasca pandemi. Masyarakat sebagai agen penggerak melalui penyebaran informasi destinasi wisata pada media sosial. Hampir lebih dari setengah juta penduduk Indonesia menjadi pengguna aktif sosial media. Ini membuktikan strategi media sosial sangat baik dalam menopang dan meningkatkan citra positif pariwisata Indonesia. Peningkatan tersebut nantinya menarik minat wisatawan mancanegara.
Selain promosi citra  pariwisata Indonesia itu sendiri, diperlukan pembuktian secara nyata. Pariwisata Indonesia mampu berdaya saing dan aman untuk menjadi destinasi wisata manca negara. Sebagai salah satunya event KTT G20 yang dilaksanakan di Bali dihadiri oleh 19 negara-negara dunia. Event tersebut menjadi pembuktian nyata bahwa Bali atau Indonesia itu sendiri menjadi tempat yang strategis dalam hal pariwista serta pemeliharaanya pasca pandemi covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H