Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Episode Reyna Hilang di Ikatan Cinta Selesai di Episode 631, Publik Dapat Apa?

23 Februari 2022   15:14 Diperbarui: 23 Februari 2022   15:20 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar RCTI

Episode Reyna hilang atau pencarian Reyna di Ikatan Cinta akhirnya selesai di episode 361, Selasa 22 Februari 2022 semalam.

Publik banyak yang senang dengan selesainya alur tersebut.

Tetapi, khusus penulis – sebagai penikmat karya baik film, drama, maupun novel dan yang lainnya, terus terang tidak suka dengan ahir babak Reyna hilang tersebut.

Bukan tidak suka Reyna kembali berkumpul dengan keluarga Al Fahri di Pondok Pelita; dengan Aldebaran, Andin dan Mama Sarah, atau yang lainnya.

Tetapi tidak suka dengan penyelesaian alur tersebut, dan tidak adanya pesan edukasi dari alur Reyna hilang tersebut.

Terus terang, penyelesaian dari babak Reyna hilang itu samasekali tidak mengharukan dan menyentuh. Semua datar saja.

Sedianya diharapkan pertemuan Reyna dengan Aldebaran menjadi klimaks pencarian. Penulis, publik, terharu, sedih, campuraduk.

Kenyataannya, yang ada justru heran soalnya Reyna dipertemukan dengan Aldebaran, di pipa air yang membahayakan.

Dipastikan, pertemuan Reyna dan Aldebaran di pipa itu dibuat agar terasa dramatis dan tegang. Penonton diharapkan terkesan.

Namun menurut penulis, itu sampai, karena tidak natural. Dibuat-buat dan tidak masuk akal.

Balon yang dikejar Reyna itu, terbang di tepi jalan. Tapi di Ikatan Cinta, balon dibuat terbang jauh dari jalan raya, kemudian Reyna yang digambarkan berusia 5 tahun mengejarnya hingga merayap di pipa yang tinggi dan membahayakan.

Normalkah?

Penulis pernah punya anak juga seusia Reyna. Ketika suatu ketika mainannya terbang tidak nekad mengejar. Dia hanya menangis meminta bantuan.

Sementara Reyna, digambarkan menaiki pipa irigasi itu tanpa rasa takut.

Padahal karakter Reyna selama ini digambatkan penakut, mudah menangis.

Sepertinya, kesan dan emosi penonton akan tergugah jika Reyna dipertemukan dengan Aldebaran dan Andin ketika mereka ada dala scene bersama, di masjid.

Yang lebih tidak kena, setelah di rumah, Aldebaran dan Andin, seucap pun tidak memberikan edukasi kepada publik lewat “ceramah” ke Reyna, bahwa, misalnya, jika berpisah dengan orang tua, jangan berpindah dari tempat terakhir, jangan menaiki mobil orang, dan segera mendatangi satpam, polisi atau tempat informasi.

Ini tidak dilakukan Aldebaran dan Andin. Padahal, apa yang dilakukan Reyna itu salah, keliru!

Hasilnya, ya kita, publik tidak mendapatkan apa-apa dari alur Reyna hilang berhari-hari tersebut.

Padahal, menurut “hukum” sebuah karya, karya seperti drama atau sinetron itu harus menyenangkan dan berguna –jika ingin disebut baik. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun