Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menunggu Mendagri Bicara Soal Pilkades Serentak 2020

8 Juni 2020   21:41 Diperbarui: 8 Juni 2020   22:54 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saran Mendagri dikeluarkan, ketika ribuan desa di Indonesia, sedang melakukan tahapan pilkades. Bahkan ada ratusan desa yang ketika surat Mendagri keluar, tinggal menyisakan tahapan kampanye, hari tenang, dan pencoblosan.

Memang, dalam surat terkait penundaan Pilkades serentak itu, ada pernyataan bahwa segalanya di kemudian hari tergantung kepala daerah.

Namun alangkah eloknya jika Mendagri juga memberikan kepastian kepada Kepala daerah terkait Pilkades serentak. Mendagri yang memulai, mendagri juga yang harusnya mengakhiri. Hehehe..

Penulis tidak tahu alasan pernyataan Mendagri soal pilkadea belum terdengar.

Penulis menduga, pertama, karena belum ada wartawan yang bertanya kepada Mendagri terkait Pilkades serentak 2020 yang tertunda pelaksanaannya.

Kedua, karena Mendagri masih menunggu surat dari kepala daerah terkait Pilkades serentak; apakah boleh dilanjutkan atau tidak di saat negara memberlakukan era new normal.

Penulis, dalam urusan ini tidak percaya kalau Mendagri, karena kesibukannya, melupakan pilkades, dan lupa bahwa ribuan desa di Indonesia kini dikendalikan Plt yang kepemimpinannya tidak "power".***

Sumber :
1. https://www.liputan6.com/pilkada/read/4268331/mendagri-ungkap-alasan-di-balik-pilkada-serentak-2020-digelar-desember-mendatang

2. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2020/05/18/11352761/komisi-ii-akan-rapat-dengan-kpu-dan-mendagri-soal-tahapan-pilkada-2020

3. https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/mendagri-keluarkan-surat-saran-penundaan-pelaksanaan-pemilihan-kepala-desa-serentak-dan-pemilihan-kepala-desa-antar-waktu

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun