Di luar perkiraan banyak pihak termasuk penulis, Operator Kompetisi Liga 1 U-19, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) mengeluarkan keputusan yang kurang tepat terkait laga final antara Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Keputusan tersebut yakni membatalkan gelaran laga final di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dan mengundurkan waktu pertandingan hingga hampir seminggu lamanya.
Sementara menurut jadwal awal, laga akan digelar Minggu (18/11) dengan tempat di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Alasannya, sebagaimana disampaikan Unit Media Relation Manager PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Hanif Marjuni adalah karena faktor keamanan, mengingat tingginya rivalitas antara Persija dan Persib Bandung selama ini.
Tentang kapan dan di mana laga akan digelar, menurut Hanif, Â akan disampaikan pada Senin (19/11), demikian pula waktu pelaksanaannya. Sementara opsi yang sudah ada, laga diselenggarakan antara di Bali dan Magelang, sedangkan pelaksanannya akhir pekan depan.
Tak pelak, penundaan itu disayangkan berbagai pihak. Pelatih Persib U-19 Budiman misalnya menyebutkan, PT LIB tidak seharusnya membatalkan laga final tersebut dan menundanya hingga beberapa lama.
Selain karena Persija masih dalam sanksi tidak boleh main dengan penonton akibat ulah suporternya beberapa waktu lalu, juga karena PT LIB pasti sudah memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi, dalam tiap laga yang digelar, termasuk laga final.
Kepada penulis, sejumlah bobotoh Persib seperti Rudi dan Dadan, anggota Viking Bandung berpendapat, pengunduran dan pemindahan tempat itu merupakan bukti PT LIB tidak siap menggelar Liga 1 U-19, dari awal hingga akhir.
Jika siap, PT LIB dari awal sudah mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk bertemunya Persib dan Persija di laga final. Demikian pula dengan pengamanan suporter nanti.
Bobotoh lainnya, Supendi dari Ujungberung menilai, pengunduran dan pemindahan tempat itu menguntungkan Persija. Pesija, katanya, setidaknya jadi memiliki waktu panjang untuk mengatur strategi melawan Persib Bandung yang pernah mencukurnya 0-4.
Padahal, katanya, Persija sedang dalam masa sanksi sehingga tidak akan berada di stadion. Sehingga tidak akan ada konflik seperti dikhawatirkan operator liga.
Penulis sendiri berpendapat, Â keputusan PT LIB tersebut memang janggal dan terlalu berlebihan.
Penulis setuju, bahwa upaya pencegahan itu perlu. Namun penundaan pertandingan tersebut tidak sepatutnya terjadi. Pasalnya, dalam laga tersebut suporter Persija dipastikan tidak akan berada di stadion. Kedatangan suporter Persija pun bisa diantisipasi pihak keamanan.
Satu hal yang tidak penulis ketahui, apakah pihak keamanan diberi tahu oleh PT LIB bahwa Persija kena sanksi main tanpa jakmania? Jika tahu, penulis yakin, pihak keamanan tidak akan mempersulit izin pertandingan laga final tersebut, seperti alasan yang disampaikan PT LIB.
Penulis khawatir, daerah lain seperti Bali dan Magelang yang disebutkan jadi opsi tempat laga berlangsung pun tidak akan memberikan izin jika alasannya kondusivitas.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H