Adsense dari Google yang muncul di situs berita terkemuka, belakangan ini membuat penulis geleng-geleng kepala. Kesal, ingin tertawa, mual, campur tak karuan.
Betapa tidak, karena beberapa iklan yang muncul dari Google tersebut, belakangan banyak yang vulgar dan kurang etis untuk dibaca dan dilihat.
Yang membuat prihatin, munculnya iklan dengan kalimat dan kata-kata vulgar itu, beberapa kali muncul juga di situs berita online yang sering penulis akses. Terakhir, iklan itu muncul di tempo.co.
Penulis mengira, iklan itu hanya akan muncul satu kali saja. Ternyata tidak. Ketika penulis mengakses lagi situs tersebut setelah ditutup selama sekitar dua jam, iklan itu nongol lagi. Salahsatu iklannya sempat penulis "abadikan", sebagai bukti, tapi bagian vitalnya sengaja dihapus.
Untungnya, iklan semacam itu belum pernah terlihat di kompas.com atau kompasiana. Entah kalau pas iklan muncul di situs kesayangan, penulis tidak melihatnya, hehehe.
Munculnya iklan di situs berita seperti tempo.co atau yang lainnya tentu bukan salah situs tersebut karena hanya bersifat penayang saja. Sebagai penayang atau publisher, media bersangkutan atau juga blog tidak tahu iklan jenis apa yang akan " diberikan" google adsense.
Dengan demikian, menurut hemat penulis, kesalahan ada di pihak google yang tidak selektif terhadap iklan yang masuk yang akan ditayangkan di penayang atau publishernya yang ribuan jumlahnya.
Apakah itu suatu bentuk pelanggaran konten yang bosa berakibat teguran dari lembaga terkait di Indonesia atau bukan, penulis tidak tahu.
Yang jelas, kemunculan iklan semacam itu di media berkelas dan bukan di situs porno atau blog murahan, sepertinya kurang etis dan menggangu sekali.
Sumedang, 9/11/18
