Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Cari Barang Antik? Datanglah ke Pasar di Sudut Jalan Ini

5 Oktober 2018   08:22 Diperbarui: 6 Oktober 2018   00:09 4163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surga bagi kelektor barang antik. Begitulah Pasar Antik di sebuah sudut Jalan Talang, Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat ini. Betapa tidak, karena di pasar ini tersedia bermacam-macam barang antik, yang kemungkinan besar tidak ada di tempat lain.

"Di sini, pokoknya tersedia barang-barang antik bernilai sejarah. Barang-barangnya, saya yakin, sukar dicari di tempat penjualan barang antik lainnya di Indonesia," kata Mohamad, seorang penjual barang antik ketika ditemui baru-baru ini.

Ada beragam barang antik yang disediakan sejumlah pedagang di pasar ini. Antara lain perkakas dan barang peninggalan zaman kerajaan di Nusantara termasuk kerajaan di Cirebon, piring antik jaman Dinasti Ming, barang antik era penjajahan Belanda,  koin kuno serta uang kertas kuno jaman Belanda dan Jepang.

Menariknya, barang-barang tersebut, walaupun merupakan barang kuno, tetapi umumnya tampak terawat, bersih dan rapi.

Menurut para pedagang, tiap hari, selalu saja ada yang datang untuk pemburu barang antik di tempatnya, teristimewa pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur Nasional.

Pemburunya, bukan hanya kolektor barang antik asal Jawa Barat saja, tetapi juga dari seluruh Indonesia. Bahkan, sering juga datang pencari barang antik dari mancanagara.

beberapa koleksinya/dok penulis
beberapa koleksinya/dok penulis
Harganya? "Harganya sih bagaimana model dan motif, serta tahun perkiraan pembuatannya. Namun rata-rata, harganya antara ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah," kata Yosef, pedagang barang antik lainnya.

Namun terkait harga ini, kata Yosep, pemburu barang antik umumnya tidak mempermasalahkannya. Walaupun harga yang ditawarkan mahal, mereka jarang menawar. Syaratnya, mereka sudah langsung jatuh hati kepada barang yang akan dibeli.

"Saya sudah membuktikannya. Beberapa bulan lalu, keris unik yang diperkirakan berasal dari Kerajaan Majapahit yang saya jual, laku hingga hampir Rp 100 juta. Dan si pembeli, kolektor dari Jakarta, tanpa menawar serupiah pun," kata Yosep.

Menurut keterangan, pusat jual-beli barang antik di sebuah sudut di Jalan Talang, Kanoman ini, sudah ada sejak 40 tahun silam. Mulanya, pelakunya hanya satu-dua orang saja. Namun belakangan, jumlahnya semakin banyak karena bisnis jual-beli barang antik, diakui mereka cukup menjanjikan. Pemburu barang antiknya pun, di jaman milenial ini seakan terus bertambah.

Pembaca kolektor barang antik? Kalau ya, datang saja ke pasar tersebut ya...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun