Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PSSI Jangan Keliru Jatuhkan Hukuman bagi Persib

26 September 2018   12:53 Diperbarui: 26 September 2018   12:59 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSSI, kembali dihadapkan pada persoalan pelik dan cukup berat. Kali ini, terkait sangsi dan hukuman yang pantas bagi Persib Bandung akibat oknum bobotohnya  bertindak brutal hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Seperti  terbaca dalam beberapa pemberitaan, ada beberapa opsi hukuman yang akan diberikan kepada Persib. Antara lain, denda, dan yang paling berat, Persib langsung terdegradasi dari Liga 1 ke kasta rendah. Hukuman apa yang tepat,  saat ini  dipastikan sedang didiskusikan otoritas di PSSI dengan bebagai pihak terkait, termasuk Kemenpora sebagai wakil dari Pemerintah.

Liganya sendiri, sudah dihentikan sementara oleh PSSI, hingga batas waktu yang belum diketahui. Bisa dua minggu, sebulan, bisa juga lebih. Semuanya tergantung pada komitmen tiap klub berikut organisasi pendukungnya, hukuman apa yang diberikan kepada Persib, dan ini yang penting juga, kesiapan aparat keamanan dalam mengamankan setiap pertandingan, baik di dalam stadion, maupun luar stadion.  Penulis kira, membahas hal itu, butuh waktu cukup lama dan akan berlangsung alot.

Nah terkait sangsi atau hukuman yang akan diberikan kepada Persib nanti, penulis, memiliki sedikit masukan yang mungkin bisa jadi pertimbangan otoritas di PSSI dan Pemerintah.

Sebagaimana diketahui bersama, prilaku brutal oknum bobotoh tersebut terjadi di luar stadion. Bagaimana kronologisnya pun kita semua  sudah pada tahu.  Karena berada di luar stadion, secara tim, Persib tidak tahu-menahu dengan kejadian yang terjadi di luar. Persib pun, sudah menyerahkan pengamanan dan tetekbengeknya kepada aparat keamanan yang dalam laga Persib lawan Persija tempo hari, jumlahnya berlipat.

Dengan demikian,  menurut hemat penulis, dalam kasus di GBLA tempo hari, tim Persib kurang tepat jika mendapat sangsi atau hukum berat seperti didiskualifikasi sebagai peserta Liga 1 atau terdegradasi  ke kasta bawah. Pasalnya, kasusnya sendiri terjadi  di luar stadion dan apalagi masalah keamanannya sudah jadi wewenang aparat keamanan.  

Beda soal, misalnya, jika kasus penganiayaan itu terjadi di lapangan dan melibatkan pemain Persib, baik terhadap suporter lawan maupun ke pemain lawan.  

Karena itu penulis berpendapat, sangat tidak adil jika dalam kasus tersebut Persib mendapat hukuman berat didiskualifikasi kemudian terdegradasi.  Jika hukuman itu yang keluar, kemungkinan akan muncul kecurigaan bahwa PSSI "main mata" dengan  rival Persib di Liga 1. Persib juga tak akan tinggal diam, karena selama ini manajemen PT Persib merasa bahwa Persib selalu jadi "bidikan" pihak tertentu. Apalagi Persib kini sedang berada di posisi puncak klasemen sementara.

Lalu, hukuman apa  yang paling pantas bagi Persib? Seperti pernah ditulis dalam tulisan penulis terdahulu di Kompasianatercinta ini, Persib tak boleh main dengan dukungan bobotoh langsung di stadion, hingga Liga 1 2018 usai. Hukuman Itu, penulis kira  cukup adil dan pantas, karena yang bersalah dalam kasus itu memang oknum bobotoh, dan lemahnya pengawasan aparat keamanan.

Tapi semuanya kembali kepada PSSI dan Pemerintah yang memiliki otoratas memutuskan. Hanya yang penting, keputusannya jangan sampai keliru hingga menambah masalah dan keruwetan dalam dunia sepakbola Indonesia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun