Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hukuman Tepat bagi Persib, Main Minus Bobotoh

26 September 2018   09:16 Diperbarui: 26 September 2018   13:07 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEPERTI sudah ditulis dalam Kompasianakemarin, Persib bisa kehilangan tren positif gara-gara ulah oknum bobotoh yang menyebabkan Haringga Sirla meninggal dunia. Memang belum terbukti. Namun demikian, tanda-tandanya sudah jelas.

Tanda-tandanya, bisa dicermati dari suara-suara yang terdengar dari masyarakat termasuk pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Mereka meminta PSSI menghukum Persib dengan bobotohnya. Jika tidak ada hukuman tegas, APPI akan mogok main.

Salahsatu hukuman bagi Persib yang kemungkinan besar akan dikeluarkan PSSI adalah, Persib tidak boleh main dengan dukungan bobotoh di lapangan. Hukumannya, diprediksi tidak akan berlaku selama dua atau empat pertandingan  saja, tetapi  hingga kompetisi Liga 1 2018 berakhir.

Hukuman tersebut sudah pasti sangat berat bagi Pesib. Namun Persib, mau tak mau, harus menerimanya dengan legowo,  sekalipun yang bersalah, yakni oknum bobotoh pelaku penganiaya Haringga sudah diproses hukum, demikian pula (barangkali) "komandan" pengamanan laga Persib lawan Persija hari itu di GBLA.

Dalam perjalanannya, Persib mungkin akan meminta PSSI meninjau hukuman tersebut. Namun kali ini, PSSI tidak akan melakukannya. PSSI, dipastikan tidak akan memiliki keberanian untuk melakukannya.

Persib? Jelas akan kelimpungan. Puluhan ribu bobotoh di tribun Stadion GBLA dan ratusan di stadion markas lawan bila jadi tim tamu, adalah semangat Persib. Mungkin benar, mereka pemain ke dua belas dari tim Persib yang tengah berlaga, yang bisa menentukan kemenangan Persib.

Hilangnya dukungan bobotoh di pinggir lapangan ini, akan menyebabkan performa Persib merosot. Terlebih jika arsitek Persib, manajemen dan pemain Persib sendiri  gagal memotivasi diri untuk bangkit. Mungkin, dalam pertandingan lanjutan nanti, Persib akan kalah, kalah,  dan kalah, hingga urutan klasemen pun terus melorot.

Tapi penulis, sebagai warga Jawa Barat --walau bukan pendukung fanatik Persib  lagi karena Persib kini bukan produk asli Pasundan beda dengan era Adjat Sudrajat dan Robby Darwis,  tetap berharap Persib bisa bangkit lagi setelah terjadi aksi brutal oknum bobotoh terhadap Haringga Sirla. Persib diharapkan tetap bisa mewujudkan targetnya di Liga 1 2018: juara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun