Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa, membuat puisi soal kondisi Golkar saat ini. Puisi yang ia kirim melalui akun whatsapp tersebut, belakangan menyebar di kalangan wartawan. Penulis beruntung mendapatkan puisi langka tersebut.
Puisi yang dibuat anggota Dewan dari Dapil Jawa Barat X (Ciamis, Banjar, Kuningan) itu cukup panjang. Namun intinya, puisi tersebut adalah soal ajakan kepada kadernya untuk solid dan menjaga marwah partai.
Puisi tersebut juga menggambarkan tidak solidnya partai. Barangkali setelah Presiden Joko Widodo menggaet KH Ma'ruf Amin sebagai wakilnya, bukannya kader Golkar.
Bagaimana lengkapnya puisi Agun? Inilah puisi sang politisi berjudul "Golkar Bersatulah" tersebut.
Partai Mengakar,
Punya Kader dan Struktur,
Dari Elite hingga Pokar,
Mengapa kita bertengkar,
Kalau masih sama sama di Rumah Golkar,
Dinamika Bongkar Membongkar,
Harusnya Membuat Kita Sadar,
Saling Introspeksi jadi Jalan Keluar,
Membuat Kita kembali Kekar.
GOLKAR, Partai Mengakar, Terstruktur hingga Pokar,
Mari Bersatu Tidak saling Cakar
KONSISTENSI dan SOLIDITAS,
Yang Membuat Golkar Tetap Kekar
Situasi saat ini banyak Kader dicakar,
Solidaritas Membuat Kita tidak Bubar
Tetap Bertahan di Rumah Golkar
Intisari perjalanan dan pengalaman saat peralihan Golkar menjadi Partai
dan Saat menghadapi tekanan Pembubaran Partai di awal Reformasi 1998.
Maju Terus Pantang Mundur,
Bersatu Kita Teguh,
Bersama Kita Bisa,
Mari Bung Rebut Kembali,
Akan ada saatnya Kita Berkuasa Kembali,
Sepanjang kita Bekerja Keras dan Bermohon pada Illahi.
Insya Allah Tuhan memberkahi.
Penulis mencoba berkirim pesan kepada Kang Agun untuk meminta izin memuatnya di Kompasiana dan beliau mengizinkanya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H