Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kata Ema-ema di Desa Soal Asian Games 2018

29 Agustus 2018   08:14 Diperbarui: 29 Agustus 2018   09:33 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asian Games 2018 yang mendapat dukungan dari APP Sinar Mas sebagai official partner gaungnya memang sampai ke desa, termasuk desa terpencil sekalipun. Adanya televisi yang menyiarkan gelaran olahraga tersebut, baik langsung maupun tidak, adalah salahsatu penyebabnya.

Nah bagaimana pendapat ema-ema di desa soal Asian Games 2018 tersebut? Berikut ini beberapa di antaranya yang penulis dapat ketika jalan-jalan ke beberapa wilayah di Sumedang, Subang dan Pangandaran, Jawa Barat, baru-baru ini.

Ma Nonoh, 57, warga Pamanukan, Subang: Ema nonton tayangan Asian Games biasanya selepas Magrig. Menurut ema menyenangkan. Apalagi kalau melihat atlet kita unggul dan mendapat medali. Ema menangis gembira kalau ada atlet kita yang dapat emas.

Ma Sari, 50, warga Rancakalong, Sumedang: Ema hanya nongton acara penbukaannya saja. Pembukaannya keren. Bapak Presiden keren. Bisa naik motor. 

Ema tidak pernah nongton pertandingannya. Ema tidak suka olahraga.

Ma Iyam (55)  Pamulihan, Sumedang: Ema senang lihat atlet pencaksilat kita mendapat banyak emas. Itu semua atlet pencaksilat Jawa Barat ya? Yang lainnya ema tidak nongton.

Ma Acih (52), Pamugaran, Pangandaran. Ema senang nongton sepakbola. Sayang, Febri CS ngak masuk final. Ema juga nongton silat. Atlet silat hebat-hebat.

Ma Teti (43), warga Kota Subang: Saya nongton balap sepedah saat lewat ke jalan raya di Subang. Sayang ya, atlet balap sepedah kita kurang menggigit. Aneh. Padahal mereka sudah tahu medan. Tapi saya kecewa, dagangan saya, pecel, tidak laku saat ada balap sepedah.

Ma Dede, 47, Buahdua, Sumedang: saya nongton kadang-kadang saja. Tapi saya suka nongton cabang voli. Saya dari kecil senang voli. 

Demikianlah. Dari yang diajak ngobrol diakui ada juga yang mengaku kurang senang Indonesia jadi penyelenggara  Asian Games. Menurut mereka, Asian Games kurang bermanfaat bagi warga kecil yang tidak punya pekerjaan. Alangkah bermanfaatnya duit Asian Games jika digunakan untuk mensejahterakan masyarakat.

Ada juga yang berpendapat lebih baik duit penyelenggaraannya digunakan untuk memperbaiki sekolah yang rusak.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun