Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kekeringan Meluas, Warga Berjalan Jauh untuk Cari Air

24 Agustus 2018   05:57 Diperbarui: 24 Agustus 2018   07:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekeringan di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, semakin meluas, akibat  hujan tidak turun lebih dari tiga bulan lamanya. Akibatnya, warga mulai kesulitan air bersih, seperti dialami warga Desa Sukanagara Kecamatan Soreang.

Menurut Bahman,  warga , selama empat hari  terakhir ini, tanda-tanda akan turun hujan sebenarnya terlihat di wilayahnya. "Cuaca selama empat hari ini mendung terus. Sayangnya, hujan ternyata belum turun juga," ujar petani yang terpaksa membiarkan lahannya tidak  ditanami apapun karena khawatir gagal.

Akibatnya, krisis air bersih yang dialami warga lebih dari satu bulan, masih berlanjut. Warga pun masih harus berjuang untuk mendapatkan air bersih dengan cara berjalan sepanjang  dua kilometer ke arah sumber air yang masih mengeluarkan air, sebab sumur dan sumber air lain di wilayahnya sudah mengering.

"Ya, terpaksa kami harus mengambil air cukup jauh," kata Deni, warga lainnya.

Menurut Deni, setelah sumber air di desanya mengering, warga pernah  mencoba meminjam genset penyedot air. Harapannya, mesin itu bisa menarik air dari kedalaman. Hanya ternyata, walaupun disedot,  air tidak keluar juga.

Orang berduit, ujarnya, tidak mendapat masalah walaupun sumurnya kering. Mereka bisa membeli air minum dalam galon, baik untuk minum maupun mandi. Namun bagi warga seperti dirinya yang berpenghasilan pas-pasan, hal itu tentu tidak bisa dilakukan.

"Akhirnya, untuk mendapatkan air bersih itu, saya dan sejumlah warga lainnya terpaksa mengambil air dengan cara berjalan sepanjang dua kilometer ke sumber air yang masih berair. Kami mengambil air, bukan hanya siang, kadang malam juga," ujar Deni.

Ditanya soal bantuan ari dari Pemerintah setempat, Deni mengaku hingga saat ini belum ada. "Ya harusnya sih, bantuan itu segera datang," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun