Kuda renggong adalah seni kuda menari khas Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menari di sini, tentu bukan seperti manusia dengan kemampuannya menggerakan kaki, tangan, kepala dan anggota tubuh lainnya. Menarinya kuda, hanya sebatas menggerakkan kaki, mengganggukan kepala, atau mengangkat kedua kaki depannya tinggi-tinggi, dalam iringan tetabuhan Sunda lengkap dengan suara sindennya.
Kuda renggong, di Sumedang khususnya dan Jawa Barat umumnya, termasuk kesenian yang menggembirakan nasibnya. Dari waktu ke waktu, seni ini terus berkembang. Ini terjadi karena animo masyarakat, untuk menonton aksinya tak pernah surut. Demikian pula yang mengundang grup kuda renggong untuk tampil, seperti yang punya hajat sunatan.
Selain itu, karena pemerintah, yakni Pemprop Jabar dan Pemkab Sumedang, tiap tahun memberikan ruang bagi grup kuda renggong di Sumedang untuk menampilkan keseniannya, dan merebut hadiah yang nilainya lumayan, selain tropi. Ruang itu, biasanya bertaju "Festival Kuda Renggong", dengan peserta puluhan grup dan ratusan kuda menari.
Makin berkembang lagi kesenian  ini, karena dalam beberapa tahun terakhir, anggota DPR RI tertentu, kerap menyelenggarakan pertunjukan kesenian daerah, termasuk kuda renggong.
Bagaimana aksi kuda renggong tersebut? Berikut beberapa di antaranya.
Berkelahi
Kuda renggong, berkelahi dengan pawangnya menirukan adegan pesilat. Dua kakinya di atas, seperti membentengi diri dari serangan musuh.
Menunduk dan Tidur
Kuda renggong, atas perintah pawangnya bisa menunduk, merunduk hingga kepala menyentuh tanah. Bisa juga seperti orang tidur, yang baru bangun, bila dibangunankan tuannya.