Bersamaan dengan alotnya dua kandidat calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo menentukan wakilnya, warga Jawa Barat yang menamakan diri Ki Sunda, tiba-tiba mendeklarasikan dua tokohnya, Ahmad Heryawan (Aher) dan Yuddy Chrisnandi sebagai putra daerah yang layak jadi pemimpin nasional, Ahad (5/8) di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Kota Bandung, Jawa Barat.
Ki Sunda, dalam deklarasinya tersebut selanjutnya bertekad akan mengusahakan kedua tokoh tersebut untuk dipilih Joko Widodo dan atau Prabowo, sebagai wakilnya.
Aher didorong menjadi wakilnya Prabowo karena yang bersangkutan merupakan tokoh penting di PKS, partai yang hingga saat ini dekat dengan Prabowo dan Gerindranya, dan Yuddi jadi wakilnya Joko Widodo. Yuddy adalah tokoh Sunda yang sempat keluar dari Partai Golkar tapi kemudian masuk lagi, serta kini menjadi duta besar.
Setelah deklarasi yang disampaikan Angkatan Muda Siliwangi (AMS) dengan dukungan sejumlah tokoh itu, penulis tidak tahu langkah nyata apa yang dilakukan Ki Sunda agar Aher dan Yuddy dipilih Joko Widodo dan atau Prabowo.
Hanya yang jelas, hingga menjelang masa pendaptaran Capres-Cawapres periode 2019-2024, Â nama Aher dan Yuddy, tak pernah disebut-sebut. Â Aher yang sebenarnya masuk tokoh jagoan PKS pun, hilang, kalah oleh UAS dan AHY.
Namun boleh jadi, Ki Sunda sedang bergerak dalam senyap hingga injury time tanggal 10 Agustus mendatang , seperti  pernah disampaikan Memet Hamdan, tokoh Sunda yang ikut mendukung deklarasi. "Kami pasti akan bergerak sampai injury time," begitu ujarnya kepada penulis.
Jadi Obyek
Lalu, apa sebenarnya yang mendasari deklarasi Ki Sunda tersebut? Menurut Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) Andri P. Kantaprawira dan Memet Hamdan, yang dihubungi terpisah oleh penulis, ada beberapa hal yang mendasarinya.
Namun yang utama, yang mendasarinya adalah kerinduan Ki Sunda akan hadirnya warga Jawa Barat dalam kepemimpinan nasional.
Menurut keduanya, hingga saat ini ada fakta politik di Indonesia yang  tidak bisa dielakkan, yakni orang Sunda, belum ada yang mampu menjadi Presiden. Orang Sunda  dalam sejarah pemerintahan, baru bisa menjadi Wakil Presiden, yakni Umar Wirahadikusumah, pada era Soeharto, atau menjadi Menteri, itupun hanya beberapa orang saja.
Padahal, Jawa Barat merupakan provinsi yang besar dengan jumlah penduduk yang besar pula yang saat ini sudah mencapai angka 50 juta orang. Â Selain itu, di Jawa Barat sendiri, sebenarnya banyak tokoh yang layak jadi pemimpin nasional, termasuk jadi Presiden sekalipun.