Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemah Kemerdekaan di Kampung Adat Cireundeu

7 Agustus 2018   20:20 Diperbarui: 7 Agustus 2018   20:30 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Cireundeu melakukan persiapan/dokpri

Jika tak ada alangan, sebuah hajatan memperingati 73 tahun Kemerdekaan Indonesia bertajuk "Kemping Kemerdekaan" akan digelar di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, 16-17 Agustus 2018 mendatang.

Penulis sebenarnya nyaris melupakan acara tersebut. Untungnya Kang Jajat, tokoh Cireundeu mengirimkan pesan melalui whatsapp, baru-baru ini, "Jangan lupa, Kang, tanggal 16-17 Agustus ya," demikian tulisya.

Tentu saja, penulis bersyukur menerima pesan tersebut. Kalau saja tak ada kabar, penulis bisa saja melupakan acara tersebut. "Terimakasih Kang, saya dikabari. Kalau tidak, lupa," balas penulis.

"Wah keterlaluan kalau lupa mah, Kang. Masa lupa memperingati Hari Kemerdekaan," balasnya lagi, tapi diakhiri dengan "gambar" orang sedang tersenyum.

"Iya, deh. Saya akan datang seperti tahun lalu," jawab penulis.

Menurut Kang Jajat, khusus untuk tahun ini, acara "Kemping Kemerdekaan" akan lain dengan tahun sebelumnya. Bila tahun lalu hanya digelar beberapa  kegiatan, sementara untuk tahun ini, kegiatannya ditambah.

Sekarang, katanya, ada kegiatan jelajah hutan Cireundeu, api unggun, murak tumpeng (makan bersama), kembang api, gelaran kesenian tradisional, dan diakhiri upacara bendera serta pembangian dorprize.

"Pokoknya, kegiatan tahun ini lebih heboh, Kang. Dan mudah-mudahan bisa menyebabkan kita lebih mencintai Indonesia," tulis Kang Jajat. Saya tentu saja mengangguk, setuju.

Terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Cireundeu adalah sebuah kampung adat dari sekian kampung adat di Jawa Barat. Seperti halnya kampung adat lainnya, sebagian besar penduduknya memeluk dan memegang teguh kepercayaan  Sunda Wiwitan hingga saat ini.  

Posisinya, boleh dibilang sejajar dengan Kampung Naga (Tasikmalaya), Kasepuhan Cipta Gelar (Banten, Kidul, Sukabumi), Kampung Dukuh (Garut), Kampung Urug (Bogor), Kampung Mahmud (Bandung), dan kampung adat lainnya.

Hebatnya kampung adat Cireundeu, diketahui memiliki prinsip Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman. Maksud "Ngindung Ka Waktu", sebagai warga kampung adat memiliki cara, ciri dan keyakinan masing-masing. Sedangkan "Mibapa Ka Jaman" memiliki arti masyarakat Kampung Adat Cireundeu tidak melawan akan perubahan zaman. Masyarakatnya  mengikuti perkembangan jaman dan memanfaatkannya seperti  menonton televisi, menggunakan alat komunikasi berupa hand phone, dan penerangan.

Atas dasar itulah, ketika negeri ini memperingati kemerdekaan, warga di kampung adat ini, nyaris setiap tahun menggelar acara untuk sekedar memperingatinya. "Ini agar kita lebih mencintai negara sendiri," kata Kang Jajat. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun