Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kabayan Kesal, Tak Ada Polisi di "Dunia Terbalik"

1 Agustus 2018   16:10 Diperbarui: 1 Agustus 2018   16:29 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggemar sinetron "Dunia Terbalik" di RCTI, selama beberapa hari ini boleh jadi dibuat kesal oleh Mulyadi.

Mulyadi, menculik Entin, mantan kekasihnya yang kini sudah berstatus istri Wa Sain yang tengah hamil.  Parahnya, Mulyadi susah ditangkap walau jejaknya sudah diketahui. Beberapa kali, Mulyadi "si muka becek" berhasil selamat dari kejaran.

Mulyadi, dalam episode terakhir sebenarnya nyaris berhasil ditangkap warga. Namun lagi-lagi, aparat desa itu bisa meloloskan diri. Untungnya, Entin yang diculiknya berhasil meloloskan diri ketika Mulyadi tepergok warga termasuk Ustad Kemed, Akum, Idoy dan yang lainnya.

Walhasil, "Yayang" Entin kini sudah berada dalam pangkuan suaminya, Wa Sa'in. Wa Sa'in bahagia karena mendapatkan Entin lagi. Demikian pula dengan warga Ciraos lainnya. Boleh jadi, jutaan penggemar "Dunia Terbalik" di seluruh Indonesia pun bahagia. Mereka bisa bernafas lega. Mereka tak cemas lagi kepada Entin.

Menarik dan bisa mengaduk-aduk perasaan, begitulah "Dunia Terbalik" -- walau belakangan mulai membosankan  dan dipaksakan.

Namun terlepas dari hal itu,  dahi  Si Kabayan yang "terpaksa" nonton  sinetron tersebut karena istrinya, Nyi Iteung, menggemarinya, beberapa hari ini, berkerut. Musababnya, di Ciraos kenapa tidak ada polisi? Kenapa warga Ciraos tidak lapor polisi ketika Mulyadi menculik Entin --dan ketika Claudia hilang?

"Penulis skenario "Dunia Terbalik" bagusnya tetap menghadirkan polisi saat di Ciraos terjadi penculikan, Teung.  Apakah polisinya dihadirkan dengan sosok "serius" atau  tidak,  itu tidak jadi soal. Yang penting, sosok polisi hadir ketika warga mencari Mulyadi dan Entin," Si Kabayan menggerutu saat menemani Iteung nongton. Si Iteung diam saja. 

Melihat  Iteung yang lagi anteng nonton  diam wae, Si Kabayan berceloteh lagi. " Dengan kemampuannya,  penulis skenario Dunia Terbalik  akan tetap bisa memunculkan kekesalan dan kebencian kepada Mulyadi, walaupun ada sosok polisi.  Bisa jadi,  ceritanya  bahkan akan semakin seru lagi, dengan  kehadiran aparat keamanan tersebut," ujarnya lagi.

Kabayan meneruskan, ketika di Ciraos tidak ada kasus kriminal, sosok polisi  sejatinya tidak diperlukan. Keamanan bisa dilakukan hanya oleh petugas Hansip saja.  Namun ketika terjadi tindak kriminal, eloknya, sosok polisi dihadirkan juga di "Dunia Terbalik". 

"Sekalipun "Ciraos" bukan di Indonesia, tapi polisi mah, di negara manapun juga pasti ada. Kehadiran polisi ini juga penting agar Dunia Terbalik  tidak terkesan "menyepelekan"  aparat penegak hukum," ujar Kabayan.

Iteung tersenyum. Sambil berjingkat untuk ambil minum, Nyi Iteung  kali ini menimpali omongan suaminya. "Ya bilang dong ke sutradara atau penulis skenarionya," katanya.

Si Kabayan garuk-garuk kepala. Benar juga omongan Si Iteung. Kalau tidak bilang sama sutradara atau penulis skenarionya, untuk apa?Lagian, namanya juga "Dunia Terbalik", mau gimana juga bebassss, walau tak masuk logika...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun