Penulis :Permana Iswahyudi
MOJOKERTO -- Permasalahan penjualan produk UMKM di Desa Pugeran menjadi perhatian serius, mengingat keterbatasan akses pasar yang mereka hadapi. Meskipun produk-produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan berpotensi untuk bersaing di pasar yang lebih luas, kendala dalam distribusi dan promosi membuat jangkauan penjualan mereka masih sangat terbatas. Kurangnya infrastruktur pemasaran dan keterampilan digital di kalangan pelaku UMKM mengakibatkan produk-produk lokal ini hanya beredar di sekitar desa dan belum mampu menembus pasar yang lebih besar. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal yang stagnan, serta peluang peningkatan pendapatan bagi para pelaku usaha yang belum optimal.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa Pugeran, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 telah menciptakan sebuah website yang didesain khusus untuk membantu UMKM lokal. Website ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk-produk UMKM kepada pasar yang lebih luas.
Website ini menyediakan fitur-fitur seperti katalog produk, informasi kontak untuk para pelaku UMKM.
Sub kelompok TTG, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari observasi mereka selama berada di desa tersebut. "Kami melihat bahwa banyak UMKM yang memiliki produk berkualitas namun kesulitan dalam pemasaran. Dengan adanya website ini, diharapkan dapat membantu mereka memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan," ujarnya.
Salah satu pelaku UMKM, Ibu Tatik, pemilik usaha Keripik Kedelai Isabel mengungkapkan kegembiraannya atas inisiatif ini. "Saya sangat terbantu dengan adanya website ini. Produk saya jadi lebih dikenal dan penjualan meningkat," katanya.
Program ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Pugeran, Bapak Mukhammad Arif S.H, yang menyatakan bahwa dukungan teknologi informasi sangat penting dalam era digital saat ini. "Kami berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan UMKM desa kami," tuturnya.
Mahasiswa KKN ini juga memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM tentang cara menggunakan website tersebut serta dasar-dasar pemasaran digital. Dengan demikian, mereka tidak hanya memberikan solusi teknologi, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk memanfaatkan teknologi secara mandiri.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kegiatan KKN di daerah lain, menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memberdayakan ekonomi lokal dan membantu UMKM berkembang.
#UntagSurabaya
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#EcoCampus
#KampusKompeten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H