Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Refleksi Kehidupan Kristiani, Jangan Buat Orang Lain Merasa Sebagai 'Ciptaan Tiri'

11 November 2024   08:25 Diperbarui: 11 November 2024   10:48 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita masih sangat ingat, 'kemewahan' yang 'dipamerkan' oleh EG dan KP marak di media sosial dengan berbagai tanggapan netizen yang sebagian amat besarnya negatif. Mengapa ? Karena terkesan tidak ada sensitivitas situasi sosial, sehingga memicu perasaan sebagian orang sebagai 'warga negara tiri'. Dalam skala-skala yang mungkin berbeda, entah lebih besar atau lebih kecil, hal seperti itu sebenarnya juga dilakukan oleh banyak orang. Bahkan ada yang 'membungkusnya' dengan hal-hal berbau rohani.

Di saat "... banyak orang tidak tahu apakah masih bisa makan roti hari ini", kata Paus Fransiskus, "... ada banyak orang juga yang melahap dan menimbun", memuaskan hedonisme, dan pertanyaannya adalah "Apakah saya butuh semua itu ?"

Di saat banyak orang 'mencari untuk bertemu Tuhan dan sahabat-sahabatNya' di tempat-tempat yang jauh dan menyenangkan, ada lebih banyak orang yang 'menunggu Tuhan di tempatnya sendiri untuk mengulurkan roti' karena jangankan berjalan jauh, beranjak dari tempatnya duduk sekalipun mereka tidak sanggup !

Apakah salah jika seseorang seperti EG dan atau KP itu 'menikmati' apa-apa yang mereka nikmati ? Terserahlah, entah salah atau benar, biarlah Dia yang menjadi Hakim atas itu. Namun satu hal yang pasti, kalaupun mau menikmatinya, nikmatilah sendiri, berdua, atau bersama keluarga, dan jangan 'flexing', apalagi 'flexing rohani' karena tindakan itu bisa saja menjadikan sebagian orang, walaupun jelas bukan kebenaran, 'ragu akan Tuhan', merasa sebagai 'ciptaan tiri', bertanya-tanya dalam hatinya, "Apakah Tuhan itu memang Maha Adil ?", karena Dia seakan 'memberikan rahmat kemewahan' bagi sebagian orang, dan 'menganugerahkan berkat ketidakberpunyaan' bagi banyak orang lain .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun