Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sukacita Gereja Kristen Katolik Memiliki Gambar dan Patung Kudus (2) : Kesaksian dalam Alkitab

9 November 2024   10:25 Diperbarui: 11 November 2024   06:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://north-sulawesi.com/place/statue-of-christs-blessing/

Apakah Tuhan memang melarang pembuatan patung ? Sesungguhnya, tidak ! Bahkan Tuhan sendiri yang menyuruh membuatnya. Mari kita telusuri fakta ini dalam Alkitab :

  • Pada saat Tuhan menitahkan membangun Bait Allah, Ia juga memerintahkan pembuatan 'dua kerub' atau dua patung malaikat, "Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 'Katakanlah kepada orang Israel, ... mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya. ... Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu" (Kel 25:1-2, 8-9, 18-20).
  • Raja Daud menyampaikan rencana pembangunan Bait Suci Tuhan, demikian, "Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa. Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: 'Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku ! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian Tuhan dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi namaKu, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah. ... Dan dari antara anak-anakku sekalian--sebab banyak anak telah dikaruniakan Tuhan kepadaku--Ia telah memilih anakku Salomo untuk duduk di atas takhta pemerintahan Tuhan atas Israel. Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumahKu dan pelataranKu sebab Aku telah memilih dia menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapanya. ... Camkanlah sekarang, sebab Tuhan telah memilih engkau untuk mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah itu" (1 Taw 28:1-3, 5-6, 10). "Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian. Selanjutnya rencana dari segala yang dipikirkannya mengenai ... emas untuk pembentukan kereta yang menjadi tumpangan kedua kerub, yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian Tuhan" (1 Taw 28:11-12, 18). Dan, menjadi catatan bagi semua Umat Beriman, Daud bersaksi, "Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh Tuhan, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu" (1 Taw 28:19).
  • Dan, simaklah pula penglihatan Nabi Yehezkiel tentang Bait Suci yang 'ideal'. "Dalam tahun kedua puluh lima sesudah pembuangan kami, yaitu pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu, dalam tahun keempat belas sesudah kota itu ditaklukkan, pada hari itu juga kekuasaan Tuhan meliputi aku dan dibawaNya aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu di hadapanku ada yang menyerupai bentuk kota. Ke sanalah aku dibawaNya. Dan lihat, ada seorang yang kelihatan seperti tembaga dan di tangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang. Orang itu berbicara kepadaku: 'Hai anak manusia, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh dan perhatikanlah baik-baik segala sesuatu yang akan kuperlihatkan kepadamu; sebab untuk itulah engkau dibawa ke mari, supaya aku memperlihatkan semuanya itu kepadamu. Beritahukanlah segala sesuatu yang kaulihat kepada kaum Israel'" (Yeh 40:1-4). Mari kita 'dengarkan' penglihatan Nabi Yehezkiel selanjutnya, "Lalu ia mengukur Bait Suci itu: seratus hasta panjangnya dan lapangan tertutup bersama bangunan dan dindingnya: seratus hasta juga; begitu juga lebarnya muka Bait Suci bersama lapangan tertutup sebelah timur: seratus hasta. Kemudian ia mengukur panjang bangunan yang terdapat di lapangan tertutup sebelah barat bersama serambi-serambinya di kedua belah: seratus hasta. Ruang besar, ruang dalam dan balai luar ditutupi dengan papan dan sekeliling ketiga ruang itu ada jendela-jendela yang berbidai dan serambi-serambi. Di hadapan ambang itu seluruh Bait Suci ditutupi dengan papan, mulai dari lantai sampai ke jendela-jendelanya--sedang jendela-jendela ini terlindung -- sampai bagian atas pintu dan ruang dalam dan juga di luar. Dan di seluruh dinding bagian dalam dan bagian luar terukir gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka. Dari sebelah yang satu muka manusia dan dari sebelah yang lain muka singa yang menghadap ke pohon korma itu dan begitulah dibuat di seluruh Bait Suci. Dari lantai sampai ke atas pintu terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma pada dinding" (Yeh 41:13-20).

Bersambung ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun