Gereja Kristen Katolik, di manapun di seluruh dunia pasti berhiaskan gambar-gambar dan patung-patung kudus, yang 'mewakili' gambaran, terutama, Yesus Kristus, Bunda Maria, Para Kudus, dan Para Malaikat. Bahkan di banyak basilika, katedral dan gereja-gereja besar lainnya, gambar dan patung kudus begitu indah, artistik, dan terkesan agung. Kita sangat bersukacita memiliki 'kekayaan' Gereja yang begitu menakjubkan. Namun sebagian orang yang tidak mengerti, atau bahkan mengerti tetapi tidak mau mengerti, termasuk mereka yang mengaku pengikut Kristus, walaupun dalam 'kandang' yang berbeda dengan kita, sering kali berpandangan, entah benar-benar yakin atau tidak begitu yakin, "Umat Kristen Katolik menyembah patung !"
Mereka 'menuduh' kita, Umat Kristen Katolik, melanggar Perintah Allah, "Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku" (Kel 20:2-5).
Mungkin mereka 'lupa melihat dengan jeli' apa yang ada dalam deretan tiga ayat Alkitab ini. Allah mengatakan dengan tegas :
- Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu, karena Akulah Tuhan Allah penyelamatmu dari Mesir, tempat perbudakan.
- Jangan membuat patung menyerupai apapun yang kemudian engkau akan sujud menyembah atau beribadah kepadanya.
Kita sebagai Umat Katolik melaksanakan dengan sungguh-sungguh Perintah Allah ini, "Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan" (Syahadat Panjang Nikea-Konstaninopel). Kita percaya pula kesatuan Allah Bapa, dalam Tritunggal Maha Kasih, dengan "... satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal. ..." dan "... Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan; ..."
Dan kita juga tidak sujud menyembah atau beribadah kepada gambar dan patung kudus. Karena itu kita sangat amat setuju dengan semua orang yang tidak setuju akan penyembahan berhala terhadap gambar-gambar dan patung-patung.
Bersambung ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H