Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ibuku dan saudara-saudariKu adalah mereka yang dekat dengan orang-orang yang putus asa ...

26 Oktober 2024   09:37 Diperbarui: 26 Oktober 2024   14:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fatherduffy.com/9988-2/

Salah satu topik menarik dalam sesi terbaru perbincangan Pastor Prof. Magnis Suseno dengan Bapak Jaya Suprana adalah bagaimana 'nasib' orang yang bunuh diri, di hadapan Allah. Dan salah satu di antara begitu banyak kalimat bijak dan indah dari Pastor Magnis adalah, "Orang yang bunuh diri adalah mereka yang putus asa. ... Dan Allah dekat dengan orang yang putus asa."Pernah ada tulisan berbunyi demikian, "Hidup hanyalah satu kata dan maut adalah titik di belakangnya. Banyak orang menghapus hidup agar maut tak dapat tempat."

Perbincangan dan tulisan di atas menunjukkan bahwa keputusasaan dalam menghadapi kehidupan, dalam segala dimensinya yang sangat luas, telah melanda cukup banyak orang, yang bahkan pada akhirnya, tidak sedikit yang mengambil jalan pintas, mengakhiri hidupnya sendiri, yang sebenarnya merupakan hak Allah, Sang Pengawal sekaligus Pengakhir Kehidupan.

Sangat banyak orang terdorong memberi komentar bila tindakan mengakhiri hidup itu terjadi, mulai dari cetusan empati dan rasa kasihan hingga cemoohan bahwa yang bersangkutan tidak beriman, lupa akan keperkasaan Tuhan, tidak menggantungkan harapan pada Allah, tidak punya daya tahan menghadapi hidup, cengeng, dan sebagainya, walau tentu juga banyak yang mendoakan.

Namun, banyak juga orang yang lupa dan baru terhenyak, atau bahkan juga cuek dan tidak mau tahu, bahwa mereka itu adalah saudari dan saudara kita yang membutuhkan uluran hati dan tangan, sejauh mungkin waktu, sebelum mereka mengambil keputusan itu, karena Dia pernah bersabda, "... Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, ..." (Mat 9:13).

Ibu Kandung Tuhan Yesus, Bunda Perawan Terkasih, telah memberikan teladan itu, peka, berbelaskasih, dan mengulurkan hati dan tangan kepada mereka yang putus asa. Salah satu peristiwa yang sangat terkenal dan selalu dikenang adalah ketika "Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-muridNya diundang juga ke perkawinan itu" (Yoh 2:1-2). Pada saat yang sangat penting dan seharusnya membahagiakan itu terselip fakta yang sangat mungkin menimbulkan kekhawatiran bahkan keputusasaan, "Mereka kehabisan anggur" (Yoh 2:3).

Beberapa lama sesudah peristiwa itu, "Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibuNya dan saudara-saudaraNya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia" (Mat 12:46), Yesus mengangkat martabat keteladanan Ibu Maria tentang kepekaan dan belaskasih ke kedudukan yang jauh lebih tinggi dari sekedar hubungan darah secara jasmani menuju hubungan hati yang sangat spiritual. Makanya Ia berkata, "'Siapa ibuKu ? Dan siapa saudara-saudaraKu ?' Lalu kataNya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: 'Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu ! Sebab siapapun yang melakukan Kehendak BapaKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu" (Mat 12:48-50). Atau, sangat mungkin, Sang Guru Maha Agung ingin mengatakan dalam SabdaNya, "Ibuku dan saudara-saudariKu adalah mereka yang dekat dengan orang-orang yang putus asa ..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun