Sebagian masyarakat mungkin masih bingung dengan istilah batuk darah, yang dalam bahasa medis disebut 'hemaptoe' atau 'hemoptisis', dan muntah darah, yang disebut 'hematemesis'.Â
Tak jarang saat pasien ditanyai, "Saat keluar darah itu, Bapak batuk atau muntah ?", Pasien akan menjawab, "Kan sama saja, Dok, yang penting keluar darah!"
Benarkah 'batuk darah' sama saja dengan 'muntah darah' ? Tentu saja tidak ! Apakah penting membedakan darah yang keluar dari batuk atau muntah ? Tentu saja ya!
Baca juga: Riwayat Kesehatan Keluarga
Kita coba urai satu persatu.
Batuk Darah atau Hemoptisis
Darah pada batuk darah dikeluarkan saat seorang pasien mengalami batuk yang biasanya keras. Bunyinya kira-kira , 'Ehek, ehek'.Â
Darah yang keluar bercampur dengan dahak atau ludah dan berbuih karena mengandung udara. Warnanya merah terang, merah muda, atau berwarna karat.Â
Batuk darah bisa disebabkan oleh sejumlah gangguan pada saluran pernapasan antara lain radang paru-paru atau pneumonia, radang saluran udara dari tenggotokan ke paru-paru atau bronkitis, juga tuberculosis atau TB paru-paru.Â
Penyebab lain adalah bronkiektasis atau peradangan saluran napas kronis yang memunculkan pelebaran abnormal pada bronkus dan saluran pernapasan, kanker paru-paru, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).Â
Penyebab dari lokasi selain saluran pernapasan adalah dari mulut atau hidung yang bisa masuk ke tenggorokan dan kemudian dibatukkan.
Pada muntah darah, darah yang dikeluarkan berasal dari saluran cerna bagian atas meliputi kerongkongan atau esofagus, lambung atau gaster, dan sebagian usus dua belas jari atau duodenum.Â
Darah dikeluarkan pada saat muntah, yang bunyinya kira-kira 'Ueekk, ueekk', bercampur dengan makanan. Warna darah bisa merah terang atau tampak seperti bubuk kopi.Â
Kelainan yang mungkin menyebabkan hematemesis antara lain perdarahan tukak lambung atau usus dua belas jari, tumor di esofagus atau lambung, dan pecahnya varises esofagus atau pelebaran vena di kerongkongan, terutama pada peminum alkohol kronik yang menyebabkan penyakit hati yang disebut sirosis hepatis atau sirosis hati.
Pada keadaan dan penyakit lain, hematemesis juga bisa terjadi, misalnya pada Pasien dengan muntah-muntah yang berkepanjangan dan kuat, demam berdarah Dengue (DBD), pengguna NAPZA (Nakotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), dan sejumlah gangguan lain.
Jelas, setiap perdarahan yang abnormal dari tubuh harus diwaspadai dan dipastikan asal darah dan penyebabnya. Harap diingat, perdarahan yang hebat dan banyak bisa mengancam nyawa.Â
Upaya membedakan hemaptoe dan hematemesis amat penting untuk penanganan selanjutnya, yang jelas amat berbeda.Â
Bagi Pasien, memberikan keterangan yang jelas kepada Dokter bukan hanya sangat membantu pelaksanaan tugas Dokter selanjutnya, tetapi juga sangat membantu diri Anda sendiri untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan segera. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H