Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petai, Depresi yang "Berpindah"

21 Oktober 2024   08:49 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:18 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam banyak kesempatan memberi ceramah kesehatan kepada Kaum Ibu, salah satu 'pertanyaan wajib' yang saya ajukan adalah., "Ibu-ibu suka petai ?" Dan jawaban awalnya selalu sama, "Tidak, Dok. Bau..... !" Lalu saya bilang, "Wah, Ibu-ibu rugi. Gizi petai sekelas apel lho. Benar tidak suka petai ?" Ternyata jawaban sebagian besarnya berubah, "Suka, Dok, ha ha ha."

Saya yakin, sebagian besar Orang Indonesia suka petai, bahkan ada yang sangat suka sekali, ha ha ha. Dan memang, mengkonsumsi petai, tentu saja dalam frekuensi dan jumlah yang wajar, menguntungkan bagi kesehatan. Berapa bnayak petai yang boleh dikonsumsi perhari ? Secara umum tidak lebih dari 1 hingga 2 papan. Namun, batasan pasti tidak ada karena 'daya tahan' mengkonsumsi petai itu individual.

Taklah berlebihan kalau ada pakar yang menyatakan gizi petai sekelas apel dengan ukuran yang sama. Apa saja manfaat petai, mari kita simak :

  • Petai kaya antioksidan. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dipercaya menyebab kan sejumlah besar gangguan dan penyakit bagi tubuh, di antaranya tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan pembuluh darah, stroke, penyakit kencing manis, bahkan kanker. Anti-oksidan dari petai berpotensi digunakan untuk melawan radikal bebas.
  • Petai membantu menurunkan kadar gula darah. Para pakar percaya, petai potensial dikembangkan sebagai obat anti diabetes di masa depan. Tapi, jangan buru-buru mengganti obat anti diabetes Anda dengan petai karena belum ada penelitian ilmiah tentang itu. Tetaplah mengkonsumsi obat sesuai anjuran Dokter.
  • Petai berefek terhadap kanker. Sejumlah zat dalam petai dipercaya mampu membantu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
  • Petai berefek antimikroba. Ada zat dalam petai yang menunjukkan kemampuan melawan bakteri tertentu.
  • Petai membantu mengatasi anemia. Petai mengandung zat besi yang membantu pembentukan hemoglobin di dalam darah
  • Petai membantu menurunkan tekanan darah karena kaya akan potasium dan rendah natrium atau garam.
  • Petai membantu saluran pencernaan dan mengatasi sembelit.
  • Petai meredakan rasa mulas pada perut karena memiliki efek antasida atau antiasam.
  • Petai membantu kesehatan jantung dan pembuluh darah. Plak aterosklerosis merupakan faktor risiko serangan  jantung dan stroke. Petai membantu menghambat pembentukan plak aterosklerosis.
  • Petai sebagai antidepresan. Mood orang yang mengalami depresi menjadi lebih baik setelah mengkonsumsi petai. Namun, tetaplah berhati-hati, karena depresi bisa berpindah kepada orang lain yang menghidu 'bau petai' Anda, ha ha ha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun