Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penggalan Kisah Kabar Sukacita 2 : Gabriel dan Zakharia

20 Oktober 2024   13:32 Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam Perjanjian Baru, Gabriel pertama kali muncul di hadapan "seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia" (Luk 1:5a). Ya, Zakharia adalah Imam dari kelompok Abia. Abia atau Abiah adalah kelompok kedelapan dari dua puluh empat kelompok Imam yang dibagi oleh Raja Daud, "Inilah rombongan-rombongan anak-anak Harun. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. Tetapi Nadab dan Abihu mati lebih dahulu dari pada ayah mereka dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar. Daud, bersama-sama Zadok dari bani Eleazar dan Ahimelekh dari bani Itamar, membagi-bagi mereka menurut jabatan mereka dalam penyelenggaraan ibadah. ... Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang undi tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada 'pemimpin-pemimpin kudus' dan 'pemimpin-pemimpin Allah', baik di antara keturunan Eleazar maupun di antara keturunan Itamar. Dan Semaya bin Netaneel, panitera itu, seorang Lewi, menulis nama mereka di depan raja, di depan pembesar-pembesar, imam Zadok, Ahimelekh bin Abyatar dan di depan kepala-kepala puak para imam dan orang Lewi; setiap kali satu puak diambil dari Eleazar, dan demikian pula satu puak dari Itamar. Undian yang pertama jatuh pada Yoyarib; yang kedua pada Yedaya; ... yang ketujuh pada Hakos; yang kedelapan pada Abia; ..." (1 Tawarikh 24:1-3, 5-7, 10).

Isteri Zakharia "juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet" (Luk 1:5b) Zakharia dan Elisabet adalah Pasutri yang 'dikaios', "benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat" (Luk 1:6). Sayangnya, "mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya" (Luk. 1:7). Rupa-rupanya apa yang dialami Elisabet serupa dengan pengalaman beberapa 'ibu tersohor' dalam Perjanjian Lama, sebut saja Sarah Istri Abraham, Ribka Istri Ishak, Rahel Istri Yakub, Istri Manoah dan Ibu Simson, serta Hana Istri Elkana.

"Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ" (Luk 1:8-9). Pada saat itulah "... seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. ... malaikat itu berkata kepadanya: malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia  untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya" (Luk 1:11,13, 15-17).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun