Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Bahan Pangan Bantu Turunkan Berat Badan

19 Oktober 2024   08:59 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir tidak ada orang yang senang dengan berat badan berlebih, apalagi obesitas. Namun banyak orang bahkan sampai 'kehilangan akal' menurunkan berat badan. Apalagi mereka yang ingin berat badannya turun secara instan dan mudah. 

Di samping faktor genetik, berat badan pastilah dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan pola diet atau santapan harian. Kalau begitu, perlu 'kebijaksanaan' dalam mengatur asupan nutrisi. Silakan Anda simak beberapa bahan makanan yang dipercaya dapat membantu upaya penurunan berat badan.

Apel, 'si renyah pengisi daya' : Siapa yang tidak kenal apel, 'si buah renyah' ini. Salah satu kandungan apel yang 'berjasa' menurunkan berat badan adalah serat, terutama pektin. Kandungan serat yang tinggi dalam apel akan mengembang dalam saluran cerna dan membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Tekstur apel yang sedikit keras juga memperlama proses mengunyah. Hal ini memberi waktu yang cukup kepada otak untuk menyadari bahwa Anda sudah kenyang. Mengunyah juga membakar kalori. 

Apel juga membantu mengatur kadar gula secara alami di dalam darah agar relatif stabil sehingga tubuh Anda tidak 'menuntut' lebih banyak karbohidrat. Jadi, mulailah mengunyah apel utuh yang masih berkulit, tentunya setelah dicuci bersih. Hindari apel olahan dalam smoothie, jus, atau bentuk lainnya.

Kacang-kacangan, 'pembangkit listrik tenaga protein' : Berbagai jenis kacang-kacangan sangat serbaguna, mengenyangkan, dan relatif murah. Kacang-kacangan juga mudah diproses, mudah disimpan, dan mudah pula dibawa. 

Serat dalam kacang, khususnya serat yang kental, membantu memperlambat pengosongan lambung dan penyerapan zat-zat gizi sehingga Anda lebih lama merasa kenyang. Kandungan protein yang tinggi dalam kacang-kacangan sebagai 'pembangkit listrik' bersama lemak tak jenuh juga berperan dalam pengaturan nafsu makan. But, kandungan kalori dalam kacang-kacangan jenis tertentu cukup tinggi, maka, batasilah porsi santapan Anda.

Cokelat Hitam, 'bebaskan rasa bersalah' : Jika Anda penggemar coklat, tinggalkan coklat biasa dan beralihlah ke coklat hitam. Walaupun kandungan kalori, lemak, dan gula dalam coklat hitam masih cukup tinggi, namun percayalah, rasanya yang pahit dapat membatasi 'persahabatan' Anda dengannya. Namun rasa itu pula yang bisa 'membebaskan rasa bersalah' Anda bila mengkonsumsi coklat. 

Sinyal untuk penurunan nafsu makan ditimbulkan oleh rasa pahit pada coklat hitam. Asam stearat yang dikandungnya membantu Anda merasa kenyang lebih lama karena dapat memperlambat proses pencernaan. Kadar ghrelin, 'si hormon lapar' juga dapat diturunkan oleh coklat hitam. 'Si hitam' ini juga membantu pengaturan kadar gula darah jadi lebih stabil.

Biji-bijian Utuh, 'kenyang lebih lama dengan si rantai panjang' : Biji-bijian utuh merupakan sumber karbohidrat rantai panjang, artinya agar dapat diserap usus, makanan ini harus diproses lebih lama dan dalam tahapan lebih kompleks. Makanan jenis ini termasuk roti gandum utuh, pasta gandum utuh, havermut, sereal gandum utuh, dan beras merah. 

Sejumlah bahan makanan ini kaya akan serat yang membantu perlambatan pencernaan sehingga kadar gula darah relatif stabil. Kandungan protein juga membantu mengontrol nafsu makan dan menurunkan rasa lapar. Namun, tetaplah waspada akan kandungan kalorinya, jangan mengkonsumsi berlebihan.

Telur, 'si kapsul gizi' :Sepertinya 'si kapsul gizi' ini merupakan makanan favorit hampir semua orang di seluruh penjuru bumi. Telur dijuluki 'kapsul gizi' karena kelengkapan kandungannya akan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air. Kandungan perotein yang tinggi dalam telur dapat membantu Anda merasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Kadar hormon ghrelin yang merangsang lapar juga dapat ditekan oleh telur. Indeks kenyang, yang mengukur seberapa baik makanan membantu Anda merasa kenyang sehingga mengurangi asupan kalori, juga tinggi pada telur. 

Orang sehat, dalam arti tidak ada komorbiditas seperti gangguan lemak darah, hipertensi, masalah jantung, dan stroke, boleh mengonsumsi sebutir telur setiap hari. Jika Anda punya komorbiditas, batasi konsumsi telur tiga hingga 4 butir dalam seminggu. Jika ingin mengkonsumsi lebih dari itu, nikmatilah putihnya dan sisihkan kuning telur. Sedapat mungkin hindari menggoreng telur, apalagi dibuat orak-arik.

Di samping 'memilah dan memilih' bahan pangan, kita juga harus mengkonsumsi zat-zat gizi secara seimbang. Dan jangan lupa melakukan latihan fisik, meretas stres, serta pastikan tidur yang sehat, kuantitas dan kualitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun