Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masa Pubertas: "Naik Roller Coaster"

19 Oktober 2024   07:58 Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/teenage-boy-posing-next-to-car-12260280/

"Benar juga ya, Dok. But.... so how gitu loh ?"

"Nah, gitu dong, Bu. So how-nya itu nyang important! Justru itu yang sangat perlu kita diskusikan."

"Pak Andrew dan Bu Rani, saya mengajak Anda berdua sebagai ortu muda, membayangkan bahwa pada saat anak-anak memasuki masa remaja atau pubertas, mereka mengalami perubahan fisik dan berbagai aspek dalam perjalanan menuju dewasa. Jadi masa remaja adalah 'jembatan emas' menuju kedewasaan. Namun menapaki jembatan emas itu, tidak mudah, bahkan ibarat 'menaiki roller coaster', serba tak terduga ! Tentu ada rasa tegang tapi juga asyik, sarat tanjakan dan penurunan curam, banyak tikungan dan belokan tajam, putar balik secepat kilat."

"But, kami 'kan pernah juga 'naik roller coaster' itu, Dok. Kok nggak gini-gini amat ? Ha ha ha."

"The answer is simple, Mr. Andrew. Tentu saja setiap orang tua pasti pernah menaiki roller coaster masa remaja. Namun masalahnya, pengalaman dan perasaan di saat menaiki roller coaster itu tidaklah sama. Dan bukan hanya itu, interpretasi tentang semua yang dialami juga nggak mungkin sama."

"Benar juga ya."

"Nah, setelah kita mencapai kesepakatan tentang ini, saya mengajak Anda berdua mencermati sejumlah fakta ilmiah tentang 'pengalaman, perasaan serta interpretasi' menaiki roller coaster itu, khususnya terkait isu seksualitas yang kini dihadapi Tom."

"Sejatinya perkembangan seksualitas seorang manusia dimulai sejak awal keberadaannya di dalam rahim ibu, bahkan sejak sel sperma membuahi sel telur. Perkembangan ini terus berlanjut hingga masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dalam bentuk pubertas, masa dewasa hingga masa tua dan terhenti saat seseorang meninggal."

"Nah, saya ingin menanggapi pernyataan Bu Rani tadi, 'Tom kok tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat ?' The answer is, because sejak masa janin hingga bayi, manusia tidak memiliki kesadaran tentang jender. Barulah sejak usia 3 tahun, seorang anak menyadari bahwa 'saya anak laki-laki dan kamu perempuan'. Sejak usia 3 tahun itu seorang anak mulai sadar tentang seksualitas dalam bentuk identitas dan peran jender."

"Dan perkembangan seksualitas itu 'menanjak' tajam saat remaja, Dok?"

"Tepat, Pak Andrew. Masa remaja adalah fase transisi di mana perkembangan utama seksualitas terjadi. Bisa dikatakan juga, masa remaja merupakan tonggak utama perkembangan seksualitas !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun