Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dehidrasi? Jangan Diabaikan Ya

18 Oktober 2024   18:52 Diperbarui: 18 Oktober 2024   19:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat mempengaruhi tingkat energi dan kondisi mental kita, bahkan mengancam jiwa dalam kasus yang parah. Mempertahankan kecukupan cairan tubuh secara tepat sangat penting untuk kesehatan yang baik secara keseluruhan. Tanpa air, sel-sel kita tidak dapat berfungsi, itulah sebabnya manusia hanya dapat bertahan beberapa hari tanpa cairan.

Sayangnya, banyak orang dewasa dan anak-anak tidak mengonsumsi cukup cairan, atau tidak menyadari bahwa tubuh mereka tidak mendapat cairan yang cukup sehingga keadaan ini bisa menyebabkan dehidrasi kronis. Gangguan kesehatan seperti diare, muntah, dan keringat berlebih juga dapat menyebabkan dehidrasi akut atau jangka pendek. Maka, sangat penting untuk mengetahui potensi tanda dan gejala dehidrasi pada orang dewasa.

Sejumlah Tanda Dehidrasi :

  • Kelelahan : Pada saat dehidrasi, kita mungkin merasa lebih lelah dari biasanya. Ini terjadi karena dehidrasi mempengaruhi setiap aspek kesehatan, termasuk siklus tidur-bangun atau irama sirkadian kita. Jadi kelelahan ini berhubungan dengan gangguan tidur, khususnya durasi atau lama waktu tidur. Penelitian menunjukkan, salah satu penyebab durasi tidur yang lebih pendek adalah ketidakcukupan cairan sehingga tubuh tidak terhidrasi dengan baik. Mereka yang terhidrasi tidur lebih lama daripada mereka yang dehidrasi. Dehidrasi juga bisa membuat kita merasa lebih lelah saat beraktivitas. Dehidrasi akut menyebabkan peningkatan rasa lelah dan berdampak negatif pada daya tahan saat melakukan aktivitas atau latihan fisik.
  • Urin sedikit dan berwarna gelap : Asupan cairan yang tidak cukup akan menyebabkan urin lebih sedikit dan berwarna lebih gelap. Mengetahui hal ini merupakan salah satu cara praktis untuk mengenali dehidrasi. Warna urin lebih gelap dapat terjadi karena tubuh kita menyimpan lebih banyak air dan tidak mengeluarkannya ke dalam urin, sehingga urin menjadi lebih pekat dengan meningkatnya kadar produk limbah dari tubuh, seperti natrium dan urea. Asupan cairan bukan untuk mendapatkan urin yang benar-benar jernih. Warna urin yang ideal adalah kuning pucat, seperti warna jerami muda. Dan perlu diingat, faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi warna urin, termasuk penggunaan obat-obatan dan vitamin B, yang dapat mengubah warna urin menjadi kuning cerah.
  • Kulit kering : Tanda lain dehidrasi yang paling umum adalah kulit kering dan elastisitasnya menurun. Perlu diingat bahwa kulit kering juga bisa menjadi tanda dari banyak kondisi kesehatan lainnya, jadi penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, terutama jika mengalami kulit kering bahkan pada saat minum air putih dalam jumlah yang optimal. Tes turgor kulit juga bisa digunakan untuk menilai status hidrasi seseorang. Tes ini dilakukan dengan mencubit bagian punggung tangan menggunakan ibu jari dan telunjuk, tahan selama beberapa detik dan kemudian lepaskan. Jika kulit terhidrasi dengan benar, kulit akan kembali ke keadaan normal dengan segera. Bila tubuh tidak cukup cairan, berarti dibutuhkan waktu lebih lama, lebih dari beberapa detik, bagi kulit untuk kembali ke keadaan normal.
  • Nyeri kepala : Sering nyeri kepala bisa jadi merupakan salah satu tanda dehidrasi. Namun, hubungan pasti dehidrasi dengan nyeri kepala belum diketahui. Salah satu teori menyatakan bahwa berkurangnya cairan tubuh menyebabkan peregangan saluran darah di otak, yang menyebabkan nyeri kepala. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan air dapat membantu mengurangi gejala sakit kepala pada orang yang mengalami migren. Hasil dari suatu studi menunjukkan, bahwa keparahan, frekuensi, dan durasi migren secara signifikan lebih rendah pada mereka yang minum lebih banyak air
  • Pusing : Dehidrasi dapat menyebabkan kita merasa pusing terutama saat berdiri. Hipotensi ortostatik adalah istilah medis untuk penurunan tekanan darah saat berdiri atau duduk. Dehidrasi dapat menyebabkan hipotensi ortostatik. Penurunan tekanan darah ini sangat umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, yang lebih berisiko mengalami dehidrasi dan pada mereka yang volume darahnya rendah (hipovolemia). Dehidrasi parah bahkan dapat menyebabkan pingsan dalam beberapa kasus, terutama di kalangan orang dewasa yang lebih tua.
  • Jantung berdebar-debar : Jantung berdebar-debar atau denyut jantung tidak teratur dapat dicetuskan oleh dehidrasi. Asupan cairan yang tidak cukup dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung. Dehidrasi dapat merusak fungsi jantung dalam beberapa cara, termasuk dengan mengganggu fungsi pembuluh darah dan mengubah pengaturan tekanan darah. Dehidrasi juga dapat mengganggu fungsi jantung pada orang yang melakukan latihan fisik intens di cuaca panas. Hal ini terjadi karena jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel atau bilik kiri jantung berkurang
  • Gangguan konsentrasi : Kurangnya asupan cairan dapat berdampak buruk pada otak kita dan mengurangi kemampuan untuk berkonsentrasi, merusak memori jangka pendek, dan suasana hati. Sebuah studi kecil menemukan bahwa tidak minum air selama 36 jam menyebabkan tingkat kesalahan yang lebih tinggi pada tes dan berdampak negatif pada energi, suasana hati, perhatian, dan memori. Asupan air mengurangi gejala-gejala ini. Jadi, dehidrasi dapat berdampak negatif pada suasana hati dan kinerja kognitif atau pemikiran, pada pria maupun wanita. Dehidrasi parah bahkan dapat menyebabkan perubahan kondisi mental, seperti kebingungan dan kemarahan.

Jadi, asupan cairan kita harus cukup. Walaupun kebutuhan cairan setiap orang pasti berbeda-beda, namun secara umum untuk orang dewasa sehat disarankan minum sekitar 2 liter air perhari. Selain itu, tubuh juga mendapat tambahan asupan cairan dari makanan yang kita konsumsi.

Cukupi cairan tubuh Anda agar terhindar dari dehidrasi ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kehancuran Emosi,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun