Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Be Careful, Medsos Bisa Bikin "Gangguan Mental"!

17 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 17 Oktober 2024   16:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Anda lakukan tepat saat bangun tidur, bahkan sebelum sempat beranjak turun dari ranjang ? Memeriksa akun medsos, apapun itu ? Jika memang itu yang Anda lakukan, Anda tidak sendirian. Survei menunjukkan, 89 persen orang memeriksa ponsel mereka dalam 10 menit pertama setelah bangun tidur. Mereka yang memeriksa facebook segera setelah bangun tidur sekitar 55,2 persen dan 'pengecek' instagram kira-kira 31,4 persen.

Bagaimana di malam hari, bahkan pada saat Anda sudah 'tergeletak' di tempat tidur akibat kelelahan karena bekerja seharian ? Masih memeriksa medsos ? Dan dalam banyak kesempatan di sepanjang hari yang bahkan begitu sibuk, Anda mungkin 'mampir' ke medsos, rencananya hanya untuk 'inspeksi kilat' namun tanpa terasa satu jampun tersita karena banyak hal baru dan sungguh menarik ? Andapun tidak sendirian karena banyak orang melakukan hal yang sama.

So, apakah ada masalah dengan itu ? Secara umum sebenarnya tidak. Medsos tidak selalu berarti buruk. Namun, tetap saja, medsos bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Jadi, medsos seperti mata uang yang memiliki dua sisi. Di satu sisi medsos sangat bermanfaat, di sisi lain medsos bisa merusak. 'Kerusakan' apa yang mungkin ditimbulkan medsos bagi kesehatan mental ?

  • Kurang, bahkan tidak 'pede' : Banyak orang menshare banyak hal di medsos termasuk liburan yang kelihatannya menyenangkan, rumah yang bersih, nyaman, bahkan mewah, pakaian dan penampilan yang glowing, sejumlah tas dan perhiasan mewah, mobil produksi terbaru, tubuh dan wajah yang nyaris tanpa cacat, hingga keluarga yang begitu ideal dan harmonis. Semua itu bisa saja, secara sangat manusiawi, memunculkan rasa kurang atau tidak percaya diri, bahkan iri dalam diri Anda. Juga bisa muncul perasaan tidak pernah cukup sehingga orang berlomba-lomba mencari materi dengan 'ngoyo'.
  • Gangguan tidur : Penggunaan medsos, terutama di malam hari, bisa menjadi faktor penting gangguan tidur. Anda mungkin pernah mengalami 'menunda tidur' hanya karena belum tuntas 'memelototi' medsos. FOMO (Fear of Missing Out), merasa takut ketinggalan atau tertinggal sesuatu yang baru, seperti informasi, tren, atau pengalaman, adalah salah satu penyebab Anda terus akrab dengan medsos bahkan di saat waktu tidur sudah datang. Aktivitas memelototi medsos di malam hari juga bisa berakibat sulit 'jatuh tidur', 'diskon' waktu tidur, kualitas tidur buruk, bahkan bukan tidak mungkin mimpi buruk.
  • Cemas dan depresi : Sebagian di antara mereka yang 'tidak bisa lepas' dari medsos lama kelamaan mengalami kecemasan bahkan depresi. Namun sebagian lagi justru melakukan 'self therapy', pengobatan diri sendiri dengan medsos.
  • Gangguan aktivitas : Suatu fenomena yang tidak asing lagi, dua atau beberapa orang yang berada berdekatan, termasuk suami istri dan keluarga dekat, justru tidak berkomunikasi verbal satu sama lain karena masing-masing asyik dengan medsos. Jadi, medsos menjauhkan yang dekat sekaligus mendekatkan yang jauh. Jika ini sering terjadi, bisa jadi juga aktivitas yang seharusnya dilakukan akan tertunda bahkan batal.

Jadi ? Bijak menggunakan medsos, tentu itu solusinya. Caranya :

  • Jangan mudah percaya dengan segala yang terkesan glamour di medsos, siapa tahu itu hanya 'polesan'.
  • Kalaupun apa yang dishare itu benar, tingkatkan rasa penerimaan dan percaya diri Anda agar tidak mudah terpengaruh.
  • Sadari arti dan manfaat penggunaan medsos serta evaluasi dan batasi waktu yang 'dihabiskan' untuk itu.  
  • Ingatlah, relasi dan komunikasi dengan keluarga dan orang-orang yang dekat dengan Anda perlu juga menjadi prioritas dan perhatian.
  • Anda cari sendiri solusi lain ya, he he he.

Jadikan diri Anda 'tuan atas medsos' dan bukan medsos menjadi 'tuan atas diri Anda'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun