Mohon tunggu...
Riding of Justice ⭐⭐⭐⭐⤵️
Riding of Justice ⭐⭐⭐⭐⤵️ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis/Pewarta Nasional

Mari Bersama-Sama Kita Tegakan Kebenaran Yang Hakiki

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Akibat Ulah Oknum Kontraktor Nakal dan Kurangnya Kwalitas Mutu Material Sebabkan Kontruksi Hancur dan Sia-Sia

6 September 2022   13:37 Diperbarui: 7 September 2022   20:58 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangandaran- Tidak sedikit Kehawatiran berbagai kalangan Masyarakat pasalnya ada Paket Pekerjaan proyek Yang secara Kasat mata matrialnya Jauh dari kwalitas standar, hal itu diungkapkan MN warga desa BanjarHarja Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, diduga hal tersebut disebabkan oleh Oknum Kontraktor Nakal dan Minimnya pengawasan sehingga tidak adanya teguran dari pejabat terkait, Paket Proyek yang bernilasi 890,554,000,- (delapan ratus sembilan puluh juta lima ratus lima puluh lima ribu rupiah) yang Anggarannya Bersumber dari Banprov Jawa Barat Tahun 2022 tersebut, dihawatirkan Bangunannya tidak akan bertahan lama dan barang pasti kwalitasnya sangat Diragukan, Sudah pernah juga kita menegur pelaksana namun hal itu tidak di indahkan, dan kecurigaan wargapun semakin bertambah yang diduga pondasi pekerjaanya tidak memenuhi ukuran sebagai mana Seharusnya Tuturnya.

Masyarakat Pemerhati Jasa Kontruksi, Iwa Kartiwa Berkomentar, dengan anggaran yang Lumayan, PUPR Pangandaran Mentenderkan Paket-Paket pekerjaan Tersebut Tentunya Dengan Prosedural dan tidak Lengah Krena Pekerjaan harus baik dan benar,kalau memang benar pekerjaan Tersebut Materialnya Batu Dan Pasirnya jelek ini pelanggaran sekali, kurangnya pengawasn dan tatatertib pelaksanaan di anggap sepele yang pada akhirnya pelaksana Pemenang Tender berbuat se enaknya dilapangan, Percuma ada Pengawas dan Konsultan kalau toh dilapangan seperti itu, Kontrakror niat sekali Membohongi pemerintah dan Membodohi Masyarakat.

Perlunya Pengawasa Extra supaya Kontraktor Dan Pelaksanya Lebih Mementingkan Kwalitas Mutu Pekerjaan Dan kalau dugaan sudah seperti itu PPK wajib juga turun tangan dan Menegur, sebelum Pekerjaan selesai 100%, Kalau bukan kita yang Mengingatkan siapa lagi, Kritik boleh tapi jangan ujung-ujungnya Hanya selesai dengan Ngopi apa lagi dengan Amplop Kalau bisa Gaya-gaya Kuno seperti itu dihilangkan lah, apa lagi sekarang diberbagai kecamatan di pangandaran lagi marak  titik Pekerjaan Pembangunan PSDA yang bersumber dari banprov 2022 Jawa Barat, Sering kali kita mendengar, pekerjaan Materialnya asal-asalan lah,ada juga yang lagi tahap pengerjaan ambruk/Longosr Pasangannya, dan masih banyak nada Sumbang lainya, itu kan sudah jelas Semua harus tanggung jawab Dari Mulai Perencanaan Konsultan dan Pengawasanya wajib Kita Tegur Secara Propesional Ucapnya.

Predi Kusmayadi Pegiat Kontrol Sosial Menambahkan Saran yang Baik dari Siapapun Wajib kita dengarkan dan kita tampung, itu semata-mata Bentuk Peduli Kita terhadap Rekan-rekan Para Pelaku Proyek Beserta Bapak-Bapak Pejabat dan Perangkat Lainnya, Harus Kita Akui mungkin dilapangan Tidak ada yang Sempurna Tapi apapun itu Kita harus Bisa lebih Baik dan Propesional Dalam Bekerja Supaya anggaran yang diterapkan tidak sia-sia, Masalah Keuntungan Rejeki tidak bakalan Tertukar, Minimal Kontraktor Punya hasil Karya yang Bagus dan Awet Kontruksinya Untuk Anak Cucu Kita Nanti, Pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun