Mohon tunggu...
Permadya Devi
Permadya Devi Mohon Tunggu... Guru Sains -

Merekam jejak bertebaran di muka bumi www.permadya.worpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berdingin-dingin di Niagara

19 Januari 2016   08:33 Diperbarui: 19 Januari 2016   10:03 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 2 januari 2015

Hari ke 143

Siapa yang mengira, objek wisata yang dulu saya hanya bisa memandanginya lewat foto hasil jepretan teman-teman di facebook, iklan-iklan yang berseliweran di televisi atau film-film dokumenter di jaringan tivi kabel sekarang terpampang jelas secara live di depan mata.

Byaaaarrrrr..... seperti tirai yang tadinya menutup rapat terus melorot... lepas. Allohu akbar... Al Baari', Al Mushawwir, Al Badii'.

Kelelahan selama perjalanan 472 mil dari Dorchester, Boston (titik awal perjalanan menuju Niagara), mencair seketika. Bersamaan dengan mencairnya kebekuan aliran darah dalam arteri dan vena, dikarenakan oksigen segar yang langsung berebutan masuk memenuhi ruang-ruang alveolus paru-paru saya.

Gemuruh air yang jatuh menerpa bebatuan di bawahnya...percikan dingin air yang mengenai wajah.. aliran air sungai Niagara yang saling susul menyusul membentuk riak-riak kecil, membelok lentur penuh keanggunan ketika menjumpai bebatuan atau kayu yang menghadang lajunya... semuanya indah membentuk sebuah lukisan alam yang sempurna. Memperlihatkan keagungan dan keindahan dari Sang Pelukisnya.

 

Rintik hujan salju dan dinginnya udara winter sambut kedatangan saya dan keluarga. Maklumlah saya melakukan perjalanan ini dalam rangka winter break di Bulan Desember. Jadi Mas Bebep dan anak-anak libur sekolah. Suhu pada hari itu berkisar antara  30 – (-11)oC. Heemmhh... suhu tepatnya lupa niih. Gegara kegirangan  akhirnya nyampe Niagara, saya lupa melihat accu weather. Padahal kalau mau bikin tulisan perjalanan, data seperti ini sangat diperlukan, supaya valid. Tapi yaa sudahlah... jadi pengalaman. Agar lain kali begitu sampai tempat tujuan langsung lihat accu weather deh demi  validnya data suhu dalam sebuah tulisan.

Beruntung, suhu dingin winter saat itu tidak ekstrim sehingga air terjunnya tidak membeku. Sehingga kami masih bisa menikmati keindahan terjun bebasnya air sungai Niagara ini.  Gundukan salju dan genangan air yang membeku di sepanjang jalan masuk menuju air terjun semakin menambah cita rasa aroma winternya.

Bagi sebagian besar orang, memang lebih senang melakukan perjalanan saat summer holiday.  Atau saat winter mereka berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah yang lebih hangat, misalnya Florida. Dan ternyata dalam panduan wisata pun dijelaskan, waktu yang terbaik untuk mengunjungi Niagara ini adalah pada bulan Juni – Agustus, sebab pada periode ini temperatur rata – ratanya sekitar 15° – 26°C, jadi tidak terlalu dingin. Sedangkan pada November sampai Maret, merupakan puncak musim dingin.1

 


["Foto: www.niagarafallsstatepark.com/Explore.aspx"]

Lha, terus kenapa si eike ini malah piknik ke tempat dingin saat winter?  bingung kan ^_^?

Jadi ceritanya, tujuan kami yang sebenarnya adalah mengikuti kegiatan Muktamar IMSA-MISG di Baltimore, Maryland selama 5 hari. Naah, sekalian jalan pulang dari Baltimore ke Urbana, saya dan Mas Bebep membuat itinerary untuk mengunjungi kota-kota yang dapat dilewati antara Baltimore dan Urbana. Kami memilih untuk melanjutkan perjalanan ke arah utara hingga Boston selanjutnya bergerak dari Boston, Albany, Syracuse, Buffalo, Pennsylvania, Cleveland, Indianapolis, Urbana.

Karena Baltimore dan daerah sekitarnya itu merupakan daerah yang sedang mengalami musim dingin, jadilah kesemua kota yang kami lewati dan singgahi pun mengalami hal serupa. Bahkan semakin ke utara (Boston), salju ternyata semakin tebal.

Di sinilah seru dan uniknya. Pemandangan khas winter yang memanjakan mata saya selama perjalanan benar-benar membuat perjalanan ini menjadi pengalaman yang sulit terlupakan. Ladang, peternakan, danau, sungai, rumah-rumah yang tersusun di lembah-lembah benar-benar membuat siapapun ingin berhenti dan menikmatinya berlama-lama (dan selfie tentunya ^_^). Sayangnya sang waktu menyuruh saya jalan teruuus. So... biarlah lobus-lobus otak besar saya sajalah yang akan mendokumentasikannya sebagai kenangan manis yang tak lekang oleh waktu -_-.

Ada satu lagi niiih ... hal yang menurut saya merupakan salah satu keuntungan dari jalan-jalan di saat winter menuju daerah dingin. Mata kita in sya alloh akan terjaga dari melihat "pemandangan" khas summer hahahah.... you know lah pemandangan khas summer di negeri Mamarika ini seperti apa? Naaahh.... di saat winter ini semua turis lokal maupun asing semua berpakaian tertutup. Alhamdulillaah...adeeem ^_^. 


"Foto: http://www.aroundtheworldl.com/2014/10/05/niagara-falls/"

 

Sumber:

1.         http://amerika.panduanwisata.id/amerika-utara/canada/serunya-berwisata-di-air-terjun-niagara/)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun