Malang, 5 April 2024
Dunia kopi tidak hanya mempesona dengan aroma dan rasanya yang khas, tetapi juga membawa peluang baru bagi narapidana perempuan di Lapas Perempuan Kelas II-A Malang. Dalam sebuah kolaborasi yang tak terduga, cafe lokal yang bersemangat, dan lembaga pemasyarakatan yang progresif, muncul sebuah program revolusioner: Pelatihan Pembinaan Kemandirian Barista.
Kebijaksanaan Lapas Perempuan Kelas II-A Malang dalam menciptakan peluang baru bagi para warga binaan telah menarik perhatian publik. Melalui program inovatif ini, mereka tidak hanya diberikan kesempatan untuk memperoleh keterampilan baru, tetapi juga diharapkan dapat membangun masa depan yang lebih cerah.
Dalam program ini, peserta pelatihan, terdiri dari warga binaan dan petugas lapas, dibekali dengan pengetahuan mendalam tentang dunia kopi, mulai dari biji hingga teknik pembuatan minuman kopi yang sempurna. Di bawah bimbingan dari instruktur yang berpengalaman dari Cafe Tembok Langit Batu, mereka belajar langkah-langkah persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk menjadi seorang barista yang handal.
Dampak dari program ini diprediksi akan sangat signifikan bagi narapidana perempuan. Dengan meningkatnya keterampilan dan kepercayaan diri mereka, diharapkan mereka akan lebih siap menghadapi reintegrasi ke dalam masyarakat setelah masa pembebasan. Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi kemitraan yang berkelanjutan antara lembaga pemasyarakatan, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung rehabilitasi warga binaan .
Kami dari tim KKN UM mengucapkan terima kasih kepada Cafe Tembok Langit Batu dan Lapas Perempuan Kelas II-A Malang atas inisiatif luar biasa ini. Semoga program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para warga binaan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan aroma kopi yang memikat dan semangat perubahan yang menginspirasi, program pelatihan barista di Lapas Perempuan Kelas II-A Malang membuktikan bahwa di mana pun kita berada, ada peluang untuk memperbaiki hidup kita.
