Kecil, mungil, imut. Umurnya baru mau 67 tahun. Lelaki kelahiran Karangsari Cimanggu Cilacap yang hidup menetap di Desa Waru Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes. Namanya Saep Rochili. Orang-orang biasa memanggilnya Abah. Ramah, senang bersedekah, rajin ke sawah dan jarang marah.
Pertama kali bertemu dan mengenal Abah di aula Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur tanggal 14 Desember 2021, bertepatan dengan kegiatan sosialisasi "Entitas Bisnis" bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se wilayah Rayon I Divisi Regional Jawa Tengah. Beliau salah satu peserta dari perwakilan LMDH KPH Pekalongan Barat.
Meskipun bertemu belum lama, tetapi ikatan emosional dan kegiatan serupa sebagai warga desa hutan membuat hubungan saya dengan beliau langsung nge klik.
Sama-sama bergiat dalam pengelolaan hutan sejak jaman Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) melalui Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Tani Sadap (KTS), sampai terlahir Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan lahirnya LMDH.
Abah Saep Rochili boleh di bilang merupakan salah satu dari sedikit orang yang tetap istiqomah menemani Perum Perhutani dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat. Peran dan kerja nyata beliau bersama LMDH dalam mengelola dan menjaga hutan di wilayah BKPH Bantarkawung diakui oleh banyak pihak.Â
Pada  tahun 2005, beliau mendapatkan penghargaan sebagai ketua LMDH terbaik dari Direktur Utama Perum Perhutani saat itu Dr. Transtoto Handadari di Jakarta.
Di usia yang tidak lagi muda, semangat Abah dalam menjaga hutan agar tetap lestari terus menerus diwujudkan dengan menanam dan menanam pohon di kawasan hutan. Tiada bulan tanpa menanam.
Beliau juga rajin menemani penyadap getah pinus agar produksi getah meningkat menjadi kegiatan rutin sehari hari. Seperti mandor tetapi tidak menerima gaji.
Demikian pula semangat untuk memberdayakan masyarakat desa hutan, tak lekang karena jaman.
Mengetahui akan adanya  regulasi pengelolaan hutan yang mengharuskan LMDH memiliki badan usaha berbadan hukum, dengan cepat Abah mengorganisir anggota LMDH Waru Mukti membentuk badan usaha dengan membentuk Koperasi Masyarakat Perhutanan Sosial (KMPS) perwakilan Waru, lalu menginisiasi pembentukan KMPS se wilayah BKPH Bantarkawung bahkan sampai ke BKPH BKPH lain di wilayah KPH Pekalongan Barat.
"Bengkung ngariung,bongok ngaronyok" kata Abah dalam bahasa sunda yang artinya "jika kita menghadapi suatu masalah atau kesulitan, pecahkanlah secara bersama sama"
Keyakinan  akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak dan generasi muda di desa hutan untuk menjadi kader pelestari hutan dan penggerak kebangkitan ekonomi dari desa hutan, mendorong Abah memberikan penyadaran kepada keluarga pesanggem dan penyadap untuk membekali pendidikan bagi anak-anaknya agar memiliki kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dengan belajar di Sekolah Kader Desa Brilian hingga menjadi sarjana.
"Lakukeun naon anu urang sanggup, teras tinggalkeun ka Gusti. Lakukan apa yang bisa kita lakukan  setelah itu serahkan kepada Tuhan". Adalah prinsip sederhana yang di pegang dan dilaksanakan dengan sungguh sungguh dalam hidup Abah Saep Rochili....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H