Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Ranting dan Senyuman

20 Agustus 2024   09:45 Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:34 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tersenyum. (Sumber: rawpixel.com/ Freepik via kompas.com)

setiap langkah adalah syukur
dalam pedih
senyuman terpilin secara perlahan
ia seperti mengisi bensin di kemacetan siang

tidak mudah
kata demi kata menjadi bertukar cerita
setiap apa yang dihimpun menjadi kenangan
setiap orang dasarnya baik

seperti matahari di jam dua belas siang
membawa banyak pertanyaan
nanti akan ditulis tentang kita
pada ranting yang enggan untuk patah

pada senyuman anak yang pulang pagi
ada harapan
supaya besok bisa lebih pagi
untuk bersyukur karena pagi

walau hidup tidak menjadi kumpulan bunga
tetap saja ada tatapan
itu menjadikan ringan
jika muncul harapan dari tiap sudut mata

sesederhana tawa yang menjadi sunyi
dalam lorong hidup
punya keinginan untuk terus berdampak
dalam kenangan

jika teduh pengampunan
lebih dari sekedar kata dan purnama
lantas kenapa cerita menjadi berbeda
aku ingin bertanya

ada syukur
dalam cerita
dalam tanya
tentang siapa

Yudha Adi Putra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun