Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Penat

21 November 2023   23:03 Diperbarui: 23 November 2023   00:01 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terasa setelah banyak jumpa
"percakapan tentang siapa dan mengapa terjadi?"
belum muncul usulan baru
sehabis bekerja keras
menyudahi harapan kandas

seorang petani datang
meletak cangkul dalam rangkul
"penat merumput nasib pada tanah tak kunjung tiba"
bukan harapan yang berbeda
kata adalah puisi bersama

ia melepaskan gerakan untuk berjuang
sehabis bekerja
selepas minum
rapalan doa diharapkan kembali

tidak pada jarak
entah muncul atau tidak
turunan
berpenat
kepenatan
memenatkan
terpenat

bentuknya penat terbang
selepas semua
menghilang

Yudha Adi Putra

21/11/2023

22:06

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun