Teologi Harapan dan Kegagalan Panen
Yudha Adi Putra
Di ladang harapan, teologi bersinar terang,
Mengangkat jiwa, merangkul langit dan bumi,
Harapan seperti benih di tanah yang subur,
Tumbuh dengan keyakinan, mengusir ketakutan.
Namun, kegagalan panen tak dapat dihindari,
Terpaan badai dan krisis menghampiri,
Tanah yang subur bisa jadi keras dan kering,
Tapi harapan tak boleh hilang, tetaplah bersemangat beriring.
Dalam setiap benih yang tak berkecambah,
Tetap ada potensi yang tak tergoyahkan,
Kegagalan bukan akhir, tapi panggilan untuk bangkit,
Mengubah pendekatan, belajar dari kesalahan yang terbit.
Teologi harapan mengajarkan kita untuk bertahan,
Melihat jauh ke depan, meski jalan berliku-liku,
Dalam setiap kegagalan panen yang menyakitkan,
Harapan tetap bersinar, mengingatkan kita akan tujuan yang hakiki.
Jangan biarkan kegagalan menggoyahkan hati,
Harapan masih bersinar, menyinari malam gelap,
Bersatu dalam keyakinan, tumbuhlah lebih kuat,
Teologi harapan membawa kita melewati setiap perjalanan yang terjal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H