Keinginan Pagi
Tulisan Yudha Adi Putra
Malam terisi penerimaan. Bisa bergantian dengan waktu. Memulai langkah baru untuk terus maju. Inovasi dinikmati hingga siang. Berutang dengan kepentingan lain. Perasaan malas ditolak. Menjadi beban antas perhitungan. Waktu bisa saja memberi lebih. Namun, Kenny enggan berujar kembali.
"Sudah cukup belajar kecewa. Cukup menerima tentang semua hal baru. Hidup menjadi penuh penerimaan. Harapan jadi langka," ujar Kennye mengenang malam. Malam bisa bercerita kepadanya. Untuk sekedar memberikan ruang tawa. Tanpa perasaan bersalah karena takut mencoba.
Perjalanan malam dimulai. Tanpa tujuan beranjak pergi. Menyusuri hari demi hari dengan pungutan cita-cita. Yang tersisa dari mereka hanya tindakan. Bisa diolah sedemikian rupa sebelum akhirnya terhidang jadi malam. Impian tidak akan terjadi dengan mudah. Ada selera terus mencoba rasa. Pilihan dari kata membawa suasana. Menukar tiap harapan dengan hidangan makan malam.
"Kita bisa mencoba lebih tenang. Menukar buah jambu dengan senyuman paling merdu. Tidak ada rasa cemas karena tidak mampu membayar. Jambu ini pemberian orang terkasih, tadi sore dengan banyak harapan dimampukan," ujar Christoper.
Untuk langkah lain, ada kepentingan. Menolak sebentar tiap pertanyaan. Hindari perdebatan tidak perlu. Semua berujung pada rasa sunyi. Untuk rasa indah bersama itu dinantikan saja. Tidak untuk diwujudkan.
"Ada lele untuk dimakan. Itu enak meski rasanya pedas. Katanya, pedas itu bukan perasaan. Hanya sebagai hambatan saja. Hidup sederhana dengan memindahkan kepentingan pada kekuasaan," ujar Haryonto.
Perihal nama, setiap makna bisa berubah. Membawa banyak kepentingan lain untuk dicoba. Keluhan hanya akan tetap jadi keluhan kalau tidak di kelola. Berusaha untuk lebih jujur pada diri sendiri. Beristirahat kalau lelah. Hidup akan menjadi kian mudah dengan perjuangan yang tertata. Tidak hanya berjuang. Ada malam untuk merapalkan doa sembari terus membawa makna untuk dinikmati bersama.
"Sudah mendapatkan pecel lele. Tukar dengan harapan akan malam yang damai. Tidak bisa demikian, muncul juga beberapa keinginan untuk membawa bacaan pada arah lebih baik," ujar Kenny kembali.
Tanpa ada keinginan, semua impian sia-sia. Keinginan itu menjadi bahan bakar atas tindakan. Bermain dengan makna dan puisi. Bisa saja setiap perjumpaan adalah kekosongan yang berisi. Untuk beberapa catatan akan diperbarui.
"Orang bisa datang ke mimpi orang lain itu membawa tujuan. Bentuk dan makna yang diperjuangkan adalah harapan beserta tindakan. Kisah yang baik adalah kisah yang selesai. Air putih enak diminum dengan beberapa kawan. Ada obat yang menjadi tawaran dalam setiap perjumpaan. Rasa sepi itu bisa menjelma menjadi kicauan burung. Tidak semuanya sempat untuk bekerja dengan baik. Ada saja kepentingan untuk terus mempekerjakan," ujar Handoko.
Kini, malam akan segera tiba dengan keinginannya. Doa malam dinaikkan bersama beberapa tulisan. Tentu untuk bisa sidang di bulan Agustus. Menuai banyak harapan bersama dosen pembimbing. Lebih lanjut, setiap hari bisa memberikan kepentingan beragam.
Lama waktu untuk menanti akan terganti dengan cepat. Pergantian itu membawa perubahan yang mendasar. Tidak hanya pada mengolah diri. Ada gerakan yang merepotkan jika harus terus berulang. Kesepian mungkin menjadi tujuan sekaligus kawan perjalanan dari kebebasan.
Tanaman padi merasakan seperti itu. Bersama pagi, keinginan pagi adalah burung berkicau. Tanpa rasa sesal dalam diri pada setiap harapan bermunculan. Ada banyak informasi bisa diterima. Tapi, tidak semua merupakan olahan. Mentah dengan perjuangan masing-masing.
Tentang pagi, awali dengan doa. Mengumpulkan tenaga untuk harapan di masa mendatang. Perasaan bisa saja bermunculan berbeda. Tidak hanya untuk merasakan sepi, tapi mencari sarapan dan harapan yang tertunda.
"Sarapan itu penting. Bersama beberapa hal untuk berakhir pekan dengan makan soto memang menyenangkan. Ada bentuk lain dari sarapan yang menjadi keinginan. Lalu, tentang berpikir secara instan itu perlu dilihat kembali," ujar Kenny.
Menatap pasar, ada keinginan untuk membeli soto. Menukar setiap kicau burung dengan percakapan. Tidak ada kepastian tentang harapan. Hanya saja menjadi penting untuk dikerjakan. Bukan pada terwujudnya, tapi menuai setiap langkah dengan sederhana dan pemberian makna.
"Kita bisa melangkah lebih baik lagi. Mempekerjakan setiap potensi untuk berguna," ujar Haryonto.
Pagi jadi penuh harapan. Untuk sarapan.
Godean, 25 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H