Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keinginan Pagi

25 Juni 2023   07:42 Diperbarui: 25 Juni 2023   07:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keinginan Pagi

Tulisan Yudha Adi Putra

Malam terisi penerimaan. Bisa bergantian dengan waktu. Memulai langkah baru untuk terus maju. Inovasi dinikmati hingga siang. Berutang dengan kepentingan lain. Perasaan malas ditolak. Menjadi beban antas perhitungan. Waktu bisa saja memberi lebih. Namun, Kenny enggan berujar kembali.

"Sudah cukup belajar kecewa. Cukup menerima tentang semua hal baru. Hidup menjadi penuh penerimaan. Harapan jadi langka," ujar Kennye mengenang malam. Malam bisa bercerita kepadanya. Untuk sekedar memberikan ruang tawa. Tanpa perasaan bersalah karena takut mencoba.

Perjalanan malam dimulai. Tanpa tujuan beranjak pergi. Menyusuri hari demi hari dengan pungutan cita-cita. Yang tersisa dari mereka hanya tindakan. Bisa diolah sedemikian rupa sebelum akhirnya terhidang jadi malam. Impian tidak akan terjadi dengan mudah. Ada selera terus mencoba rasa. Pilihan dari kata membawa suasana. Menukar tiap harapan dengan hidangan makan malam.

"Kita bisa mencoba lebih tenang. Menukar buah jambu dengan senyuman paling merdu. Tidak ada rasa cemas karena tidak mampu membayar. Jambu ini pemberian orang terkasih, tadi sore dengan banyak harapan dimampukan," ujar Christoper.

Untuk langkah lain, ada kepentingan. Menolak sebentar tiap pertanyaan. Hindari perdebatan tidak perlu. Semua berujung pada rasa sunyi. Untuk rasa indah bersama itu dinantikan saja. Tidak untuk diwujudkan.

"Ada lele untuk dimakan. Itu enak meski rasanya pedas. Katanya, pedas itu bukan perasaan. Hanya sebagai hambatan saja. Hidup sederhana dengan memindahkan kepentingan pada kekuasaan," ujar Haryonto.

Perihal nama, setiap makna bisa berubah. Membawa banyak kepentingan lain untuk dicoba. Keluhan hanya akan tetap jadi keluhan kalau tidak di kelola. Berusaha untuk lebih jujur pada diri sendiri. Beristirahat kalau lelah. Hidup akan menjadi kian mudah dengan perjuangan yang tertata. Tidak hanya berjuang. Ada malam untuk merapalkan doa sembari terus membawa makna untuk dinikmati bersama.

"Sudah mendapatkan pecel lele. Tukar dengan harapan akan malam yang damai. Tidak bisa demikian, muncul juga beberapa keinginan untuk membawa bacaan pada arah lebih baik," ujar Kenny kembali.

Tanpa ada keinginan, semua impian sia-sia. Keinginan itu menjadi bahan bakar atas tindakan. Bermain dengan makna dan puisi. Bisa saja setiap perjumpaan adalah kekosongan yang berisi. Untuk beberapa catatan akan diperbarui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun